TEMPO Interaktif, Serang - Angka Pengangguran Terbuka (APT) di Provinsi Banten mencapai 697.083 orang. Tingginya tingkat pengagguran itu, karena harapan masyarakat terhadap Provinsi Banten sebagai daerah ekonomi potensial sangat tinggi dan memicu kenaikan urbanisasi.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Ripto Hukari mengatakan secara persentase angka pengangguran terbuka di Banten ini sebenarnya menurun dari 14,16 persen menjadi 13,50 persen.
"Ppda bulan Februari 2010 jumlahnya sebanyak 7.402.379 orang, pada Februari 2011 bertambah menjadi 7.591.280 orang," kata Ripto Hukari Kamis, 15 September 2011.
Namun demikian secara keseluruhan angka pengangguran di Banten meningkat karena Provinsi Banten menjadi sasaran bagi para pendatang. Data terakhir pada Februari 2011, kata Ripto, angka pengangguran di Banten mencapai 697. 083 orang.
Menurut Ripto, jika dibandingkan dengan Februari 2010 angka pengangguran di Banten pada Februari 2011 bertambah sebanyak 18.466 orang sehingga menjadi 697.083 orang dari semula sebanyak 678.617 orang. "Faktor utama meningkatnya angka pencari kerja di Banten karena banyak warga luar daerah yang pindah dan menetap di Banten untuk mencari pekerjaan," kata Ripto.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Eutik Suarta mengatakan pihaknya terus berupaya mengatasi masalah pengangguran di Banten. Salah satunya melalui kegaiatan Job Fair atau pameran bursa tenaga kerja yang diselengarakan rutin setiap tahunnya.
Menurutnya, peningkatan jumlah penganggur tersebut terjadi karena jumlah penduduk usia kerja meningkat dari sebelumnya sekitar 4,1 juta jiwa menjadi 5,4 juta jiwa. "Peningkatan ini disebabkan faktor kelahiran dan urbanisasi," kata Eutik.
WASI’UL ULUM
Berita terkait
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
47 hari lalu
ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.
Baca Selengkapnya2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
28 Februari 2024
Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
26 Februari 2024
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaPhiladelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
24 Februari 2024
Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?
Baca SelengkapnyaGenerasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
15 Februari 2024
Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.
Baca SelengkapnyaPengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
7 Februari 2024
Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.
Baca SelengkapnyaSomalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
1 Februari 2024
Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.
Baca SelengkapnyaAnies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
29 Januari 2024
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
24 Januari 2024
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
20 Januari 2024
Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.
Baca Selengkapnya