Buruh Pelabuhan Keluhkan Gaji Dibawah UMR ke Presiden
Sabtu, 6 Agustus 2011 18:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Buruh bongkar muat pelabuhan Tanjung Priok mengeluhkan kecilnya gaji yang masih dibawah Upah Minimum Regional kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sore tadi melakukan Inspeksi mendadak ke Pelabuhan Tanjung Priuk.
Gaji buruh bongkar muat hanya Rp 75 ribu per hari atau Rp 1,1 juta per bulan. Sedangkan UMR di Jakarta sekitar Rp 1,2 juta. "Upah kami Rp 1.1 juta. masih dibawah UMR," kata Kepala Koperasi Karya Sejahtera Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM ) Pelabuhan Tanjung Priok, Yono Sukardi kepada presiden, Sabtu 6 Agustus 2011.
Yono mengatakan upah yang diterimanya sudah termasuk ongkos berangkat kerja dan upah makan. Sehingga, kata dia, upah yang didapatkan kurang mencukupi kebutuhan hidup. Upah yang ditetapkan itu merupakan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat mempertanyakan kondisi kesejahteraan para pekerja pelabuhan. Presiden menanyakan upah pekerja dan jaminan kesehatan yang mereka terima.
Yono pun menyampaikan bahwa kesehatan dan masa pensiun telah dijaminkan ke Jamsostek dan pelayanan klinik. Sedangkan tempat tinggalnya berada tidak jauh dari tanjung priuk yaitu di Kramat Jaya dan rusun Cilincing milik Pelindo.
Mendengar keluhan buruh, SBY meminta PT. Pelindo II memperhatikan kesejahteraan para buruh bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, yang gajinya masih dibawah UMR Provinsi DKI Jakarta . " Saya meminta kepada pimpinan Pelindo bersama dunia usaha untuk memperhatikan nasib para pekerja," kata Presiden.
SBY berharap pembangunan dan kondisi bangsa ini tetap aman dan stabil. Sehingga, perekonomian Indonesia bisa meningkat dan kesejahteraan rakyat pun membaik.
Jumlah buruh yang menjadi anggota koperasi TKBM mencapai sekitar 3 .100 orang . " Jika ada kegiatan bongkar muat baru kami bekerja. Setiap bulannya aktivitas bongkar muat mencapai 1 .600 kali ," kata Yono.
Peninjauan presiden ke lokasi itu juga didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Kemudian, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Dirut Pelindo II RJ. Lino. Pada kunjungan itu presiden juga menyempatkan menengok bongkar muat barang dan kapal muatan barang.
EKO ARI WIBOWO