TEMPO Interaktif, Kupang - Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Elisabet Liu, tega membuang lima anaknya di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah.
"Kelima anak yang dibuang orang tuanya itu kini ditampung di panti rehabilitasi rumah perlindungan sosial anak di Desa Naibonat," kata Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak NTT, Yovita Mitak, kepada Tempo di Kupang, Kamis, 28 Juli 2011.
Kelima anak itu adalah Yandri, 9 tahun; Neni, 8; Martha, 5; Susi, 3, dan Yaret, 2. Kelima anak ini dibuang orang tuanya sejak 22 Juli 2011 lalu dan ditampung oleh Aldofina Kolo Kapitan sebelum diserahkan ke Dinas Sosial NTT.
Setelah membuang kelima anaknya di Desa Noelbaki, Elisabet Liu langsung menghilang. Adapun ayah kelima anak itu, Marthen Dethan, telah menghilang sejak 11 Januari 2011 lalu. Selama ini mereka tinggal di Desa Barate, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang.
Yovita mengaku belum mengetahui motif Elisabet membuang kelima anaknya tersebut. "Kita belum tahu motifnya, tapi kita berkewajiban menampung anak-anak itu," katanya.
Sementara itu, Aldofina Kolo Kapitan mengatakan tidak sanggup menampung kelima anak tersebut karena kesulitan menafkahi mereka. Pasalnya, Aldofina hanya bekerja sebagai petani biasa. "Saya tidak sanggup memberi mereka makan karena saya juga harus menafkahi empat orang anak saya," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri
8 hari lalu
Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.
Baca SelengkapnyaMenteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel
30 hari lalu
Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Baca SelengkapnyaMarak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP
46 hari lalu
KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).
Baca SelengkapnyaViral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi
54 hari lalu
Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaSudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong
57 hari lalu
Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSatu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar
57 hari lalu
Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat
21 Februari 2024
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.
Baca SelengkapnyaFSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong
20 Februari 2024
FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.
Baca SelengkapnyaKorban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media
20 Februari 2024
Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.
Baca SelengkapnyaSave the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok
3 Februari 2024
Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.
Baca Selengkapnya