TEMPO Interaktif, Jakarta - Meskipun kalah dalam pemilihan presiden 2009, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih bisa berkelakar. "Orang masih ingat saja pada jargon 'lebih cepat lebih baik', tadi saya jalan ke sini, dua orang bilang begitu sama saya, mungkin orang sudah lupa sama 'lanjutkan'," kata Jusuf Kalla dalam diskusi pemasaran politik di Sekolah Pascasarjana Universitas Paramadina, Kamis, 21 Juli 2011.
Slogan 'Lebih cepat lebih baik' adalah jargon pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dalam pemilihan presiden lalu. Sedangkan 'lanjutkan' adalah slogan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
"Sayangnya branding saya munculnya setelah saya kalah, mungkin perlu dibuat teori bahwa branding akan muncul setelah seseorang kalah," kata Kalla disambut gelak tawa peserta diskusi.
Kalla menganalisis, dia gagal menang dengan jargonnya karena sebagai Wakil Presiden tak cukup jelas apa hasil kerjanya dibanding presiden. "Sekarang setelah saya tidak ada, jadi jelas sedikit," kata Kalla sambil tertawa terkekeh.
Menurut Kalla, sejatinya hidup masyarakat Indonesia tak susah-susah amat. Namun banyak orang tidak puas terhadap pemerintah. Penyebabnya adalah kenyataan yang tak sesuai ekspektasi. "Jangan bilang tidak, tidak, tidak, tapi tiba-tiba sekarang iya," kata Kalla. Dia merujuk pada pesan kampanye Partai Demokrat yang menonjolkan pesan antikorupsi tapi kini dililit sengkarut dugaan korupsi para kadernya.
BUNGA MANGGIASIH
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
8 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
9 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
11 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
12 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
23 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
23 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
23 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
24 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
24 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
41 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya