Habitat Maleo Terbesar Jadi Tempat Gembala Sapi  

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juli 2011 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Gorontalo - Habitat burung endemik Sulawesi, Maleo (Macrocephalon maleo), di cagar alam Panua di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kini menjadi tempat gembala sapi milik warga. Akibatnya, populasi burung Maleo semakin terancam.

Tatang Abdulah, jagawana di cagar alam Panua mengungkapkan bahwa sapi-sapi milik warga itu mencari makan di tempat Maleo bertelur yang lokasinya tidak jauh dari bibir pantai. Padahal, luas tempat Maleo bertelur itu menyusut drastis dari puluhan ribu hektare, kini hanya tersisa lima hektare. "Kami tidak bisa berbuat banyak. Sapi-sapi milik warga itu masih suka masuk ke lokasi bertelurnya Maleo," ujar Tatang, Kamis, 21 Juli 2011.

Selain itu, warga juga masih sering masuk ke wilayah cagar alam Panua, yang menjadi tempat bertelurnya Maleo. Pasalnya, tidak jauh dari lokasi itu, terdapat sumur yang memiliki air tawar dan sering dikonsumsi warga. "Sebelumnya, ancaman terbesar populasi Maleo itu akibat perburuan liar. Tapi, sekarang hewan ternak warga seperti sapi juga ikut membantu ancaman kepunahan Maleo," ujarnya.

Tatang mengungkapkan bahwa warga di sana juga masih banyak yang berburu telur Maleo untuk dijual. Bahkan, ada warga yang masih percaya bahwa telur Maleo dapat menyembuhkan penyakit yang diderita manusia. "Tapi, untuk menelusuri bisnis telur Maleo ini sangat sulit," kata Tatang.

Abu Kasim Daurima, jagawana lainnya di cagar alam Panua, menambahkan, saat ini di kawasan itu hanya bisa dijumpai dua atau tiga pasang burung Maleo. Apalagi kini sudah tidak dilakukan lagi penangkaran burung Maleo karena keterbatasan biaya. "Dulu sempat ada penangkaran Maleo di sini dan bisa dijumpai banyak Maleo, tapi sekarang sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Menurut Abu, cagar alam Panua yang memiliki luas 45.575 hektare itu dulunya merupakan habitat terbesar burung Maleo di Sulawesi. "Itu bisa dibuktikan dari nama Panua, yang diambil dari bahasa Gorontalo, yang artinya adalah Maleo," ujarnya. Namun, saat ini burung tersebut semakin langka dan jarang bisa dilihat.

CHRISTOPEL PAINO



Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya