TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo menyatakan anggota Korp Pasukan Khusus dan Komando Strategis Angkatan Darat menemukan penggundulan hutan di Pegunungan Sumatera. Namun, anak buahnya tidak menangkap pelaku perusakan. "Kami sudah berikan laporan kepada Pemda setempat untuk ditindaklanjuti," kata Pramono di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2011.
Pramono menjelaskan hal itu ketika menutup rangkaian kegiatan Ekspedisi Bukit Barisan 2011. Ekspedisi ini diikuti 787 orang dan berlangsung selama lima bulan di tujuh wilayah, yaitu Gunung Leuser Aceh, Gunung Sinabung Sumatera Utara, Gunung Singgalang Sumatera Barat, Gunung Kerinci Jambi, Gunung Seblat Bengkulu, Gunung Dempo Sumatera Selatan, dan Gunung Tanggamus di Lampung.
Tim yang memulai kegiatan pada 28 Februari lalu ini terdiri dari tim penjelajah, tim peneliti, dan tim komunikasi sosial. Tim terdiri dari 120 anggota Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat, 380 anggota Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, serta gabungan mahasiswa, peneliti, dan organisasi pecinta alam.
Meskipun menemukan ada pembalakan liar, tim tak menangkap pelakunya. Tim hanya mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan-temuan sumber daya alam. Selanjutnya tim direncanakan melakukan ekspedisi ke Kalimantan, Papua, serta wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Tim mencatat banyak temuan baru, seperti sumber-sumber energi, gas, dan panas bumi. Temuan lain seperti dua jenis fauna spesies langka, yaitu kucing emas dan burung ciung mungkal, serta delapan jenis flora dan fauna baru, yaitu pacar air, kodok microhyla sp, philatus, dan lalat drosophila.
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024
7 jam lalu
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.
Baca SelengkapnyaSawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu
15 jam lalu
Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaKebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan
15 jam lalu
Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan
17 jam lalu
Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.
Baca Selengkapnya12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
17 jam lalu
Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.
Baca Selengkapnya22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran
18 jam lalu
22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPolemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga
33 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.
Baca Selengkapnya365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan
33 hari lalu
Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.
Baca SelengkapnyaPemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024
33 hari lalu
Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.
Baca SelengkapnyaPengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal
33 hari lalu
Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.
Baca Selengkapnya