Masih Ada 44 Rekening Liar di Sejumlah PTN

Reporter

Editor

Kamis, 14 Juli 2011 09:38 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kena semprot Badan Pemeriksa Keuangan, Kementerian Pendidikan akhirnya membentuk satuan tugas tindak cepat penanganan laporan hasil pemeriksaan BPK. "Sesuai dengan Instruksi Menteri, Satgas dibentuk dan berjalan sekaligus mencari kelemahan dan penyebab adanya rekening liar itu apa," kata Juru Bicara Kementerian Pendidikan, Ibnu Hamad, saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Juli 2011.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya 194 rekening liar di Kementerian Pendidikan Nasional selama tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2009 saja misalnya, BPK menemukan ada 151 rekening liar senilai Rp 143,9 miliar dengan saldo rekening senilai Rp 58,7 miliar yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Adapun tahun 2010, terdapat 44 rekening liar hingga 31 Desember 2010 lalu sebesar Rp 26,4 miliar.

“Kementerian Pendidikan Nasional menggunakan rekening yang tidak memiliki izin dari Kementerian Keuangan,” kata anggota BPK, Rizal Djalil. Rekening liar itu terdapat di sejumlah perguruan tinggi negeri.

Ibnu Hamad membenarkan temuan BPK itu. Menurutnya, rekening-rekening itu dipegang oleh Satuan Kerja Perguruan Tinggi Negeri. Mereka terpencar di berbagai daerah di mana perguruan tinggi tersebut berada. "Karena itu, koordinasi dan pengawasan susah dilakukan," kata Ibnu.

Kendalanya, kata Ibnu, ada pada masing-masing kepala satker. "Mungkin saja ada kepala satker yang lalai atau belum paham." ujarnya. "Tapi, kalau belum paham juga kemungkinan kecil."

Sejauh ini, kata Ibnu, dari 44 rekening yang disebutkan liar itu, 21 rekening di antaranya telah diusulkan ke Kementerian Keuangan untuk mendapatkan izin. "Sisanya 23 rekening belum kami ajukan,” ujarnya.

Mendiknas, kata Ibnu, juga telah melakukan sejumlah langkah, termasuk menegur para perguruan tinggi. “Menteri sudah melakukan teguran dan mengarahkan agar rekening-rekening tersebut ditertibkan,” katanya.

Selain itu, juga diadakan pelatihan atau workshop oleh biro keuangan kepada mereka agar lebih mampu memberi laporan keuangan yang sesuai.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

32 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

35 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

35 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

36 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

36 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

36 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

37 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

40 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

50 hari lalu

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya