FKB Tidak Akan Menghadiri Sidang Istimewa

Reporter

Editor

Kamis, 11 Desember 2003 15:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Fraksi Kebangkitan Bangsa memastikan tidak akan menghadiri Sidang Istimewa (SI) MPR, pada Senin (23/7) besok. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Yusuf Muhammad kepada pers di kantor DPP PKB di Kuningan, Jakarta, Minggu (22/7) petang.

Ketua FKB MPR ini kembali menegaskan bahwa sejak semula, fraksinya tidak menyetujui percepatan SI yang sudah ditetapkan dalam paripurna DPR, Jumat (20/7) malam lalu. Menurut Gus Yus, hal utama yang melatarbelakangi ketidakhadiran seluruh anggota fraksi, terletak pada masalah konstitusi. Sebab, semakin lama MPR justru tidak memenuhi aturan-aturan konstitusi maupun tata tertib yang dibuatnya. “Ketidaksertaan kami ini sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar dia.

Proses di majelis yang diklaim sebagai proses konstitusional itu, lanjut dia lagi, lebih bersifat sebagai bungkus dan performance belaka. “Jadi, bukan substansi atau hakikat dari konstitusi itu sendiri,” tandas Gus Yus. FKB juga menyoroti bahwa saat ini tengah terjadi pengulangan sikap-sikap masa lalu yang sebenarnya harus diakhiri. Dimana kebijakan konstitusi tidak dibarengi dengan pelaksanaan secara konsisten dan tidak utuh. “Pengambilan keputusan konstitusi itu untuk kepentingan pribadi semata,” kata Yusuf.

Sangat terlihat gaya MPR mem-by pass ketentuan. “Perlu ada proses mengkondisikan situasi menjelang SI,” ungkap dia lagi. Namun, MPR justru melakukan percepatan tersebut dengan menganalisa untuk menanggulangi keadaan bahaya. Padahal penetapan bahaya adalah wewenang eksekutif. “Kami punya kekhawatiran bahwa proses ini didisain melalui kekuatan jaringan tokoh-tokoh dan uang, untuk mengembalikan semua yang kita akhiri pada saat reformasi untuk membentuk Indonesia yang kita cita-citakan,” tutur dia.

Karena itu, FKB khawatir bahwa keputusan SI tersebut nantinya tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, “Bukan tidak mungkin akan terjadi kebuntuan konstitusi yang bisa mengakibatkan diberlakukannya keadaan darurat konstitusi.” Hanya, Ketua FKB ini tidak bersedia menegaskan mengenai kehadiran Presiden Abdurrahman Wahid dalam SI MPR, Senin (23/7) besok. “Yang jelas, memang ada undangan dan surat permintaan, dan itu akan dijawab oleh Gus Dur. Tapi bentuk jawabannya, biarkan saja menjadi teka teki sehari semalam ini,” kata dia.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selama ini hanya menyarankan agar presiden tetap berkomitmen pada aturan permainan. Ketua FKB ini tidak bersedia menjelaskan secara spesifik apakah PKB menyarankan presiden untuk hadir atau tidak dalam SI tersebut. “Soalnya Presiden itu independen sekali, jadi tidak bisa dipengaruhi meskipun saya dianggap sebagai orang terdekat,” ujar dia. (Dara Meutia Uning)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 menit lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

4 menit lalu

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan terdapat total 297 perkara dalam sengketa pileg 2024. Disidangkan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

9 menit lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

10 menit lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

10 menit lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

14 menit lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

35 menit lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

40 menit lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

41 menit lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

54 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya