Kemelut Elite Demokrat, SBY Diminta Turun Tangan

Reporter

Editor

Senin, 11 Juli 2011 14:50 WIB

Marzuki Alie. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan kepemimpinan Partai Demokrat tidak hanya menjadi tanggung jawab Anas Urbaningrum selaku ketua umum. Melainkan, juga menjadi tanggung jawab para kader lain yang didapuk sebagai pemimpin. "Kalau bicara leadership, bukan bicara Anas Urbaningrum, bicara kepemimpinan di Partai Demokrat itu kolektif kolegial," kata Marzuki di Gedung DPR, Senin, 11 Juli 2011.

Dengan sifat kepemimpinan kolektif kolegial, kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, maka beban tanggung jawab harus ditanggung bersama dan tidak seharusnya antarpemimpin di Demokrat saling serang satu sama lain. "Kalau kepemimpinan kolektif ini antar pimpinannya sudah saling serang, ya artinya apa?" kata dia. "Sehingga harus yang di atas yang turun tangan, yaitu SBY."

Marzuki menanggapi berbagai respons yang muncul setelah ia mengirimkan pesan pendek kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pesan singkat yang ia kirimkan ketika melakukan kunjungan kerja ke Rusia itu berisi keluh-kesah soal sejumlah pengurus partai yang saling menyerang di media.

Dalam sebuah acara di televisi nasional beberapa hari lalu, tiga orang kader Partai Demokrat beradu mulut. Mereka adalah Denny Kailimang, Amir Syamsuddin, dan Ruhut Sitompul. Kondisi ini, menurut dia, akibat kepemimpinan partai yang lemah di bawah Ketua Umum Anas Urbaningrum. Adu mulut tersebut berkaitan dengan polemik kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang menjadi buron Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Pesan itu ia kirimkan karena ia mendapat banyak laporan semakin memanasnya suhu politik internal Partai Demokrat. Ia pun meminta SBY sebagai Ketua Dewan Kehormatan untuk mengambil tindakan tegas kepada para kadernya. "Yang jadi pertanyaan, salahnya di mana? Saya kan anggota Wanbin (Dewan Pembina). Anggota Wanbin kan komunikasinya kepada Ketua Wanbin," kata Marzuki.

Menurut Marzuki, pengiriman pesan pendek ke SBY adalah bentuk komunikasi yang sudah biasa ia lakukan. Tidak hanya sekali dua kali ini, melainkan sudah ratusan kali. Sebelumnya, ia berkomunikasi dengan SBY tanpa perlu memberitahukan ke anggota Dewan Pembina lainnya. Namun, lain ceritanya untuk kasus perdebatan tiga kader Demokrat. "Karena ini urusan Dewan Pembina, maka saya tembuskan ke anggota Wanbin yang jumlahnya 30 orang," ujarnya.

Karena itu, kata Marzuki, kemungkinan ada di antara anggota Dewan Pembina yang kaget dengan pesan pendek tersebut dan berpikir ada apa. "Mungkin bertanya atau apa sehingga SMS itu keluar," ujar Marzuki menerangkan kemungkinan penyebab bocornya SMS yang ia kirimkan ke SBY.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

22 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

22 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya