Hujan Abu Soputan Guyur Enam Wilayah  

Reporter

Editor

Rabu, 6 Juli 2011 14:17 WIB

Pemukiman warga di bawah kaki gunung Soputan. AP/Grace Wakary

TEMPO Interaktif, Jakarta - Enam wilayah kabupaten dan kota di Propinsi Sulawesi Selatan terindikasi menjadi daerah yang paling rawan terkena dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Soputan. Dari hasil analisis yang dilakukan Departemen Kesehatan melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendali Penyakit Menular, konsentrasi Total Suspended Particilat (TSP) dari delapan titik, enam titik di antaranya telah melampaui ambang baku mutu udara.

"Namun, sampai kemarin belum terjadi kenaikan insiden ISPA di lokasi terkena hujan debu," ujar Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI dalam rilisnya, Rabu, 6 Juli 2011.

Ia mengatakan jajarannya tengah melakukan pengambilan sampel debu letusan Gunung Soputan untuk dilakukan analisis kandungan bahan kimia pada material debu yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat."Jika hujan debu berlangsung lama, kemungkinan dapat terjadi kenaikan insiden Ispa."

Kementerian Kesehatan menegaskan, kualitas air di wilayah yang terkena hujan debu relatif tidak berubah secara fisik, kecuali di beberapa daerah seperti Desa Pangu dan Pangu I, Kecamatan Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara. Sumber air bersih rusak karena tertutup debu dengan ketebalan 5 sampai 6 centimeter. "Namun, belum terlihat adanya peningkatan populasi vektor."

Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan telah melakukan pengawasan ketat, khususnya terhadap penyakit yang diakibatkan letusan gunung tersebut. Pembukaan pos kesehatan di setiap Puskesmas dan desa-desa serta mendistribusikan masker dan obat-obatan ke Puskesmas menjadi langkah pencegahan. "Kami terus melakukan koordinasi tanggap darurat,"

Letusan Gunung Api Soputan menyebabkan hujan debu dengan kapasitas tebal disertai lontaran material pijar setinggi 5000 sampi 6000 meter di atas puncak gunung. Letusan berwarna kelabu kehitaman serta menyebarkan awan panas ke arah barat hingga barat daya wilayah Sulawesi Utara sejauh lebih kurang 4 kilometer.

Beberapa daerah yang terkena dampak hujan abu di antaranya wilayah Kecamatan Toluluaan, Silian Raya, Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Ratahan, Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, sebagian Kecamatan Tombasian Barat dan Kota Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Kecamatan Langowan Barat dan sekitar Kabupaten Minahasa.





ALWAN RIDHA RAMDANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

50 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

59 hari lalu

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

29 Februari 2024

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?

Baca Selengkapnya

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

28 Februari 2024

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

22 Februari 2024

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

25 Januari 2024

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia

Baca Selengkapnya

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

18 Januari 2024

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

1 Desember 2023

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

28 November 2023

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.

Baca Selengkapnya