TEMPO Interaktif, Jakarta:Berkaitan dengan ditandatanganinya perjanjian damai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) persenjataan yang dimiliki oleh akan ditarik dan digunakan. Hal itu diungkapkan Kapolri Jendral Polisi Da’I Bachtiar di Mabes Polri usai acara halal bi halal bersama jajarannya Kamis (12/12) pagi. “Untuk itu persenjataan yang dimiliki personel Brimob akan diganti dengan senjata seperti polisi umum,” ujar dia. Mengenai personel Brimob sendiri, menurut Kapolri, hingga kini belum ada penarikan personel dari Aceh. Menurut Da’i, sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah dan GAM, Polri diberikan tugas untuk memelihara keamanan dan penegakan hukum di Aceh. Untuk itu, ujar Dai, Polri telah menyiapkan pola-pola bagaimana keberadaan petugasnya di negeri Serambi Mekah itu. Karena jumlah polisi yang ada di Aceh sangat terbatas, personil Brimob yang ada di sana akan diberdayakan. Seluruh personal Brimob yang ada di Aceh akan berubah fungsi tugasnya menjadi polisi umum. Mereka akan melaksanakan tugas-tugas layaknya polisi umum melayani kebutuhan masyarakat. Mengenai berapa kekuatan petugas polisi yang ada di sana, Dai masih belum bisa memberikan jawaban pasti. Sebab menurutnya, hal itu akan tergantung dari wilayah dan tugas-tugasnya. Seperti diketahui bahwa saat ini di Aceh sendiri ada penambahan delapan Polres baru yang belum ada petugasnya sama sekali. Hal inilah yang akan menjadi prioritas utama kepolisian. Mengenai penarikan senjata serta pengisian Polres-Polres baru itu, menurut Kapolri, akan dilakukan secara bertahap dan sesegera mungkin. Di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam sendiri, saat ini jumlah total personel kepolisian sebanyak 12 ribu polisi. (Wahyu Mulyono --- TNR)
Berita terkait
Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju
1 detik lalu
Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju
Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024