TEMPO Interaktif, Lampung - Ratusan sopir truk yang sudah 2 hari terjebak kemacetan di Pelabuhan Bakauheni mengamuk, Sabtu malam 2 Juli 2011. Mereka mengejar sejumlah petugas keamanan pelabuhan yang dituding menjadi biang kemacetan di pelabuhan. “Kami sudah sangat kesal. Mereka lebih mendahulukan sopir yang membayar ratusan ribu rupiah tanpa harus antre,” kata Edison Marpaung, salah seorang sopir yang mengaku sudah 2 hari menginap di Pelabuhan Bakauheni.
Seorang anggota satuan pengamanan pelabuhan nyaris menjadi korban amuk para sopir jika tidak diselamatkan oleh anggota satuan Brigade Mobil Polda Lampung. Kericuhan tidak berlangsung lama karena sejumlah aparat keamanan berhasil menenangkan para sopir di areal parkir dermaga 2 dan 3. Para sopir itu kemudian membubarkan diri dan kembali ke kendaraan masing-masing.
Keributan bermula saat para sopir memprotes petugas yang hanya melayani kendaraan di areal parkir dermaga 1. Tiga kali waktu pelayanan bongkar muat kapal di 3 dermaga yang ada, ratusan truk yang memadati areal parkir dermaga 2 dan 3 tidak juga dilayani. “Areal parkir dermaga 1 untuk para sopir yang rela membayar uang tembak ratusan ribu rupiah,” katanya.
Awalnya para sopir yang kesal hanya membunyikan klakson sebagai bentuk protes. Tidak mendapat respons dari para petugas, para sopir yang kesal kemudian menyerobot ke dermaga 1. Mereka memadati jalan masuk dan keluar kapal di dermaga 1 dan 2. “Amarah kami memuncak setelah mendengar salah seorang anggota satuan keamanan mengancam salah seorang sopir dengan celurit,” katanya.
Suratno, sopir lainnya, mengatakan kemacetan di Pelabuhan Bakauheni sebenarnya sengaja diciptakan. Jika terjadi kemacetan, kata dia, petugas bisa meminta uang mulai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu agar kendaraan bisa cepat naik ke kapal. "Kami menyebutnya 'uang tembak',” katanya.
Salah seorang petugas yang beradu mulut dengan para sopir mengatakan pihaknya tidak pernah meminta uang kepada para sopir yang hendak naik kapal. Petugas Satuan Pengamanan yang berada di kerumunan massa itu mengakui para sopirlah yang berinisiatif dan sukarela memberi uang ke petugas. “Jadi, bukan kami yang mau. Tapi, kalian itulah yang memberi,” kata petugas yang sempat nyaris adu jotos dengan para sopir itu.
Manajer Operasional PT Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, mengaku kaget dengan kejadian itu. Dia memaklumi karena para sopir terlalu lelah akibat terjebak kemacetan. “Tapi, kalau mereka menuding adanya pungutan liar dan permaianan, saya menjamin tidak ada. Kemacetan terjadi karena adanya lonjakan jumlah kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak,” ujarnya.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita terkait
Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau
14 hari lalu
Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.
Baca SelengkapnyaTerkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus
20 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan
22 hari lalu
Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaMenhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak
22 hari lalu
Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.
Baca Selengkapnya5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik
22 hari lalu
Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan
Baca SelengkapnyaTiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41
22 hari lalu
Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.
Baca SelengkapnyaArus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa
22 hari lalu
Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.
Baca SelengkapnyaKhusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam
23 hari lalu
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.
Baca SelengkapnyaBudi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah
25 hari lalu
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.
Baca SelengkapnyaASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu
26 hari lalu
ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya