Banyak Keganjilan Sebelum Gadis Calon Pendeta Hilang

Reporter

Editor

Jumat, 10 Juni 2011 18:53 WIB

Lia, calon pendeta yang hilang di Situbondo

TEMPO Interaktif, Situbondo - Sebelum hilang secara misterius, Aprilia Dyah Kusumaningrum alias Lia, 22 tahun, menunjukkan sikap tak seperti biasanya. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Situbondo, Ajun Komisaris Sunarto menyatakan, hal itu diketahui dari kesaksian beberapa orang yang diselidiki tim kepolisian.

"Karena itu, selain ada dugaan penculikan, ada juga dugaan dia pergi bersama kenalannya beberapa saat setelah melakukan kebaktian di Gereja," kata Sunarto, Jum'at, 10 Juni 2011.

Sunarto menambahkan, ada keterangan seorang teman Lia yang menyatakan, sempat menyaksikan mobil mencegat Lia saat
keluar dari gereja yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, di depan Kartini Department Store Situbondo. Saat itu, Lia tampak ragu-ragu memasuki mobil dan dia meneruskan perjalanan dengan sepeda pancal menuju tempat kostnya di Jalan Anggrek, Kecamatan Situbondo.

Sampai di kawasan Stadion Abdurrahman Saleh, sekitar 1,5 kilometer dari Gereja, Lia diduga kuat meletakkan begitu saja sepedanya di pinggir jalan, kemudian berjalan kaki menuju kawasan perumahan Kodim-Situbondo. "Seorang penjual sate melihat Lia masuk ke mobil yang tadinya sempat mencegatnya di depan gereja," kata Sunarto tanpa bersedia menyebutkan jenis atau ciri-ciri mobil itu.

Sikap aneh Lia, juga diakui Nike, 23, yang juga sedang mengikuti praktek atau magang di Gereja Pantikosta Indonesia di Situbondo. Menurutnya, malam itu sebelum mengikuti acara kebaktian, Lia memang tampak sedikit berbeda bila dibandingkan dengan hari hari biasanya. "Sehari-hari, dia selalu mengenakan kemeja jika akan pergi ke gereja, tapi malam itu dia memakai jaket," gadis asal Papua itu.

Keanehan lain menurut Nike, malam itu, Lia tampak membawa tas dengan ukuran sedang yang isinya terlihat penuh. Dia mengaku sempat menegur Lia tentang isi tas tersebut. "Saya tanya, apa isi tasnya kok penuh, dia tak menjawab," kata Nike.

Aparat kepolisian, kata Sunarto, kini terus menelusuri sejumlah keanehan itu. "Ya, semua informasi dan keterangan saksi-saksi kita telusuri bersama tim intelijen," kata Sunarto.

Sejak siang hingga sekarang. polisi terus menyelidiki lokasi Gereja Pantekosta, tempat kos Lia, dan lokasi lain yang diduga
kuat berkaitan dengan hilangnya calon pendeta alumnus Sekolah Alkitab Magelang itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelayan gereja Pantekosta di Situbondo, Aprilia Dyah Kusumaningrum alias Lia, 22 tahun, dikabarkan diculik sejumlah pria bersorban. "Korban sempat mengirim pesan pendek kalau dia sangat ketakutan," kata Ester Lomboan, bekas guru Lia di Sleman, Yogyakarta, melalui sambungan telepon kepada Tempo, Jumat, 10 Juni 2011.

Menurut Ester, peristiwa terjadi pada Kamis, 9 Juni 2011 sekitar pukul 21.00 WIB. Saat diculik, Lia sedang dalam perjalanan pulang dari gereja naik sepeda menuju rumah Pendeta Yesaya Malino. Di tengah jalan, Lia lantas ditahan dan dipaksa masuk mobil.

Ketika Lia berada di dalam mobil penculik, dia berkirim pesan pendek kepada ibunya, Ida Agusna Eni. Pesan itu ditulis korban menggunakan huruf yang disingkat. Isinya kurang lebih demikian, "Mama aku dibawa orang pakai mobil, mereka pakai surban."

Pesan singkat dari anaknya itu kemudian dikirim ke Pendeta Yesaya Malino dan ke Pendeta Nico Lomboan, bekas guru korban yang tinggal di Sleman, Yogyakarta.

Lia adalah lulusan sekolah Alkitab Magelang, Jawa Tengah. Sejak kecil dia tinggal di rumah pendeta Nico. Lulus sekolah Alkitab sebulan lalu, Lia kemudian mengabdi di Gereja Pantekosta Indonesia di Situbondo, Jawa Timur.

Beberapa saat sebelum diculik, kata Ester, Lia baru saja menyelesaikan latihan menyanyi dan berdoa. Dia kemudian pulang sendirian dan di tengah jalan dibawa paksa beberapa pria tak dikenal.

Hingga kini, kata Ester, belum ada kabar dari Lia. Pendeta Yesaya yang dia hubungi mengaku telah melaporkan perihal penculikan itu ke Polres Situbondo.

Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) Gbu Theo Bela, dalam pesan singkatnya kepada Tempo, mensinyalir pelaku penculikan adalah anggota Front Pembela Islam (FPI) atau Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). "Pelaku memakai baju dan sorban putih seperti FPI atau MMI," kata Theo. "Mohon laporkan polisi jika ada yang tahu soal penculikan ini."

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

23 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya