Yusuf Kalla: “Ini Aksi Teror”

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2003 09:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Yusuf Kalla menganggap ledakan di Makassar pada Kamis malam (5/12) sebagai aksi teror. “Ini teror yang ingin menunjukkan eksistensinya,” kata dia kepada wartawan usai Sholat Idul Fitri di Mesjid Istiqlal, Jakarta, Jumat, (6/12). Seperti diketahui tiga buah ledakan mengguncang Makassar pada malam takbiran semalam. Ledakan pertama terjadi di MC Donald dan Show Room Toyota di Mall Ratu Indah Jl. Ratulangi Makassar. Ledakan kedua menimpa Show Room Toyota di Jalan Urip Sumohardjo Makassar. Sedangkan ledakan ketiga terjadi tidak berjauhan dengan lokasi kedua. Pada ledakan pertama menewaskan tiga orang. Secara kebetulan Show Room Toyota dan Mall Ratu Indah milik keluarga Yusuf Kalla. Yusuf Kalla menilai ledakan di Makassar tidak ada hubungannya dengan dirinya secara pribadi maupun secara bisnis. Meskipun demikian dia mengaku tidak tahu penyebab ledakan itu. Ysuf Kalla sendiri tidak membantah tempat terjadinya lokasi ledakan merupakan aset keluarganya. Yusuf Kalla juga membantah ledakan di Makassar ada hubungannya dengan keberhasilan perundingan perdamaian Malino. Yusuf Kalla seperti banyak diketahui banyak terlibat dalam perjanjian perdamaian di Poso dan Ambon seperti dalam kesepakatan Malino.”Saya kira ini tidak ada hubungannya. Poso dan Ambon sudah damai. Orang kan senang. Masa ada orang melawan,” kata dia. Selanjutnya Kalla berharap polisi bisa segera menyelesaikan kasus ledakan yang sempat menodai malam takbiran di Makassar ini. Dia sendiri menyesalkan adanya korban jiwa pada ledakan ini. “Teror ini keterlaluan, kami berbela sungkawa kepada yang meninggal,” kata dia. Dia menambahkan kerugian yang ditaksir akibat ledakan ini tidak berlalu besar. Hal ini, kata dia, disebabkan oleh kecilnya daya ledakan. “Wong itu cuma kaca yang kena,” kata dia. Senada dengan Yusuf Kalla, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno menganggap ledakan di Makassar sebagai teror. “Ini kekuatan luar yang hanya mengganggu,” kata Hari ketika ditemui di tempat yang sama. Meskipun demikian dia tidak menjelaskan siapa kekuatan luar yang dimaksud. Hari membantah anggapan aparat kecolongan karena ledakan ini. Menurutnya masyarakat harus mempunyai kesadaran keamanan yang tinggi dalam melihat sesuatu yang mencurigakan. Masyarakat menurut Hari, tidak bisa mengandalkan aparat keamanan karena jumlahnya yang terbatas. “Karena itu kepedulian masyarakat terhadap keamanan perlu ditingkatkan,” kata dia. (Multazam-Tempo News Room)

Berita terkait

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

52 detik lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

1 menit lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

11 menit lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

13 menit lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

16 menit lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

19 menit lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

23 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

25 menit lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

33 menit lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

33 menit lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya