TEMPO Interaktif, Nusakambangan:Narapidana 15 tahun penjara Hutomo Mandala Putra terlihat menangis tersedu- sedu saat khotib salat Idul Fitri, KH Syaifuddin Sidiq, membacakan doa di hadapan jamaah di masjid Attaubah, Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusa Kambangan, Jumat (6/12). Terpidana pembunuh Hakim Agung Syafiuddin ini tampak tersedu saat materi doa sampai pada bagian yang menerangkan tentang orang tua, baik yang masih ada di dunia maupun yang telah meninggal. Dalam salat itu, Tommy mengenakan pakaian taqwa putih lengan panjang dan celana panjang putih, serta berkopiah hitam. Duduk di samping Tommy beberapa narapidana lainnya, termasuk Mohammad Bob Hasan, yang mengenakan pakaian taqwa hijau dan celana cokelat. Tommy tampak khusuk mendengarkan materi khotbah yang banyak berbicara tentang ketabahan menjalani hidup. Kesedihannya agak terhibur saat Kepala LP Batu, Soemantri, mengumumkan 156 narapidana penghuni penjara, termasuk Tommy dan Bob Hasan, mendapatkan remisi khusus satu bulan. Dalam pengumuman yang dibacakan di atas mimbar itu, Soemantri juga mengumumkan tiga orang narapidana yang bebas dan bisa meninggalkan penjara usai salat Idul Fitri. Duduk persis di belakang Tommy, terpidana seumur hidup pelaku peledakan bom BEJ, Irwan bin Ilayas, yang tertunduk lesu karena tidak mendapatkan remisi. Sedianya, salat akan dilaksanakan di lapangan penjara. Tapi dibatalkan karena hujan deras mengguyur Cilacap sejak dini hari. Dari pukul 01.30 WIB hingga pukul 6.30 WIB, hujan masih terlihat deras. Akhirnya, tempat salat dipindahkan ke dalam masjid. Tommy keluar dari selnya persis pukul 06.35 WIB. Namun, dia memutuskan balik kembali ke ruang tunggu ketika melihat puluhan wartawan sudah menunggunya di depan masjid. Baru beberapa menit sebelum salat dimulai, Tommy akhirnya keluar dan hanya mengucapkan satu-dua kata pada wartawan. Saat pers bertanya perasaannya melewati Lebaran tahun ini, Tommy hanya menjawab, “Biasa saja.” Setelah itu dia terus berjalan ke dalam masjid sambil berkata, “Saya akan ibadah. Mohon tidak diganggu.” Usai bersilaturahmi dengan sesama penghuni dan pengunjung, Tommy juga masih enggan berkomentar pada wartawan. Ia hanya mempersilahkan wartawan untuk bertanya langsung pada kepala penjara tentang dirinya. (Ecep S. Yasa–Tempo News Room)