Rekonstruksi Pasca Bencana, Garut Tak Punya Dana

Reporter

Editor

Senin, 23 Mei 2011 16:24 WIB

Sejumlah warga berdiri di luar rumah yang rusak akibat gempa di kota Garut, Jawa Barat, Rabu (2/9). AP Photo/Pikiran Rakyat

TEMPO Interaktif, Garut - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku kesulitan untuk melakukan proses perbaikan infrastruktur dan rumah warga yang terkena bencana banjir badang dan longsor yang terjadi pada 6 Mei lalu. Alasanya, pemerintah daerah tidak memiliki dana. “Anggaran kita tidak mencukupi,” ujar Bupati Garut, Aceng H.M Fikri, Senin, 23 Mei 2011.

Menurut dia, dibutuhkan dana rekontruksi dan rehabilitasi sebesar Rp 90 miliar. Sementara anggaran yang dimiliki pemerintah daerah hanya sebesar Rp 1,5 miliar dan bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 5,5 miliar. Akan tetapi, dana bantuan itu sampai saat ini belum juga diterima oleh pemerintah Kabupaten Garut.

Dana Rp 90 miliar itu lanjut Aceng, akan dipergunakan untuk memperbaiki 638 rumah rusak berat, 1.264 rusak sedang dan 1.335 rusak ringan. Bantuan untuk rusak berat sebesar Rp 15 juta, rusak sedang Rp 10 juta, dan rusak ringan sebesar Rp 1 juta. Sementara sisanya akan digunakan untuk memperbaiki sarana umum, di antaranya 7 unit sekolah, 69 jembatan, 53 tempat ibadah, 33 saluran irigasi dan 1.306 hektar lahan pertanian.

Aceng mengaku pihaknya telah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat. Namun, sampai saat ini belum juga ada kepastian berapa jumlah dana yang akan diberikan untuk penanggulangan pasca bencana banjir bandang di daerahnya tersebut. “Ya, kita akan memaksimalkan dulu dana yang ada dan melakukan perbaikan yang menjadi prioritas masyarakat,” ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Wawan Kurnia, meminta pemerintah pusat untuk segera mempercepat proses rekontruksi korban bencana. Bila tidak, perekonomian masyarakat di wilayah Garut selatan terancam lumpuh. “Ini harus cepat karena kerusakan infrastruktur disana cukup parah juga. Apalagi sebelumnya daerah selatan itu pernah menjadi korban gempa bumi pada 2009 lalu,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana banjir bandang ini menerjang enam kecamatan di wilayah selatan, di antaranya Kecamatan Cisompet, Pameungpeuk, Cikelet, Mekarmukti, Cibalong dan Kecamatan Pakenjeng. Akibat peristiwa ini, 13 orang tewas. Mereka kebanyakan warga Kecamatan Cikelet.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya