WALHI Kecam Penyerangan Polsek Kampar oleh Oknum TNI

Reporter

Editor

Rabu, 18 Mei 2011 16:04 WIB

Kapal tongkang pengangkut kayu Hutan Taman Industri (HTI) melintasi sungai Siak di Perawang, Kabupaten Siak, Riau, (15/3). ANTARA/Fachrozi Amri
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengecam penyerangan sekelompok oknum yang mengaku TNI ke Mapolsek Kampar, Riau. "Apalagi penyerangan tersebut merupakan upaya membebaskan pelaku pembalakan liar yang sebelumnya telah ditahan oleh pihak kepolisian," ujar Wakil Kepala Departemen Advokasi WALHI Oslan Purba dalam siaran persnya, Rabu 18 Mei 2011.

Menurutnya, tindakan tersebut jelas menunjukkan peran dan keterlibatan oknum TNI dalam pembalakan liar di Riau dan mungkin terjadi pula di berbagai daerah lainnya. Ia berpendapat langkah itu mempertontonkan arogansi TNI yang seolah bisa melakukan apa saja, bahkan tidak menghargai institusi kepolisian sebagai penegak hukum.

Oslan mengatakan penyerangan itu tergolong tiga tindak pidana sekaligus. Yakni upaya menghalang-halangi proses hukum, yang melanggar pasal 216 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP); menyerang aparat hukum yang sedang bertugas; serta perusakan dan penganiayaan, melanggar pasal 340 KUHP.

Tindakan aparat TNI tersebut juga nyata melanggar UU No. 34/2004 tentang TNI. Sebab, praktek-bisnis militer maupun jasa pengamanan terutama pada kegiatan ilegal merupakan tindakan yang sangat mencoreng TNI. "Para pelaku selayaknya mendapatkan hukuman pemecatan dari TNI," tuturnya.

Ia menambahkan, selain menunjukkan gagalnya reformasi TNI, tindakan tersebut menggambarkan keterlibatan aparat TNI dalam perusakan hutan di Indonesia khususnya di daerah Riau.

WALHI mendesak pemerintah bertindak tegas, serta TNI didorong bersungguh-sungguh menjalankan reformasi di tubuhnya, dan tidak lagi terlibat melindungi pengusaha yang merusak lingkungan.

Peristiwa ini bermula dari penangkapan dua truk bermuatan kayu alam tanpa dokumen resmi yang diduga hasil pembalakan liar pada Rabu, 11 Mei lalu. Selain menahan barang bukti, polisi juga menahan Anis Mardi yang diduga pemilik kayu tersebut.

Selang lima hari kemudian, atau Senin, 16 Mei sekitar pukul 18.30 WIB, sejumlah orang berambut cepak berpakaian preman yang mengaku TNI mendatangi kantor Polsek Kampar. Lantas, mereka meminta kunci sel secara paksa lalu membawa sopir truk tersebut bersama kunci sel.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya