TEMPO Interaktif, Jakarta:Seorang tentara Timor Leste tertangkap menyeberang perbatasan Indonesia-Timor Leste secara ilegal. Germano Lette Perreira tertangkap Senin (2/12) kemarin, setelah dilaporkan oleh seorang warga saat mengunjungi tempat pengungsian warga Timor Leste, di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur. Menurut komandan TNI di daerah perbatasan, Letnan Kolonel TNI Tjuk Agus Minahasa, Perreira mengaku sedang berlibur dan ingin mengunjungi kawan-kawannya di tempat penampungan pengungsi. Namun, belum diketahui pasti mengapa dia menyeberang perbatasan secara ilegal. “Itulah mengapa dia kami tangkap. Kami ingin mendapatkan penjelasannya,” kata Tjuk Agus di Atambua, Nusa tenggara Timur, seperti dikutip AFP, Selasa (3/12). Namun, ia menolak memberikan penjelasan mengenai berita yang beredar bahwa dalam pemeriksaan Perreira sempat ditanya mengenai pelaku pelanggaran hak asasi manusia dari Timor Leste. Untuk pemeriksaan selanjutnya, kata Tjuk Agus, TNI akan berkoordinasi dengan pasukan penjaga perdamaian PBB yang mengamankan sisi lain perbatasan. Namun, Deputi Komandan Pasukan PBB, Brigadir Jenderal Justin Kelly, mengaku belum mendapatkan pemberitahuan dari pihak militer Indonesia mengenai penangkapan Perreira. Menurut dia, bila Perreira menyeberangi perbatasan secara ilegal, maka seharusnya dia diserahkan kepada pasukan PBB, yang selanjutnya akan menyerahkannya kepada polisi Timor Leste untuk diinvestigasi. Saat ini, tentara Timor Leste sama sekali tidak terlibat dalam penjagaan perbatasan Timor Leste-Indonesia. Mengenai kemungkinan Perreira ditanya soal pelaku pelanggaran HAM dari Timor Leste, Justin mengatakan,” Itu bukan tugas mereka.” Seperti diketahui, pasukan penjaga perdamaian PBB tiba di Timor Leste, pasca jajak pendapat September 1999, yang berujung pada penghancuran sebagian besar infrastruktur di wilayah itu. Pasukan ini bertugas mengawal proses transisi hingga Timor Leste memiliki tentara yang memadai. (AFP/TNR-Sapto Pradityo)