Pengamat: Ancaman Peledakan Al-Qaidah Tidak Main-main

Reporter

Editor

Rabu, 4 Mei 2011 18:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat intelijen Rizal Darmaputra memprediksi ancaman peledakan oleh kelompok Al-Qaidah yang dibocorkan situs whistleblower Wikileaks akan terwujud dalam waktu tidak terlalu lama. “Sepertinya tidak sampai satu tahun," ujarnya terkait ancaman kelompok Al-Qaidah yang akan meledakan nuklir jika Usamah ditangkap atau tewas.

Menurut Rizal, ancaman teroris yang diposting melalui situs Wikileaks itu bisa jadi acuan intelijen. “Data wikilekas itu sudah jadi bagian data intelijen,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 4 Mei 2011.

Ancaman peledakan yang dilontarkan kelompok Al-Qaidah itu tidak main-main. Rizal menyebutkan, setelah kematian pemimpin mereka, kelompok itu terus melakukan konsolidasi. “Buat mereka itu (konsolidasi) tidak sulit karena memiliki sistem dan back up personel yang sudah kuat,” ujarnya.

Menurut Rizal, arah perlawanan selanjutnya yang dilancarkan kelompok garis keras ini bakal membesar. Pendudukan Amerika Serikat di negara Afganistan, Irak, serta pendudukan Israel di Palestina menjadi simbol perlawanannya. “Tidak bakal mengalami perubahan, selama pendudukan di tiga negara itu tetap berlangsung,” ujarnya.

Bukan hanya itu, pola penyerangan yang dilancarkan kelompok perlawanan ini pun berubah. Bila sebelumnya menggunakan cara asimetric warfare yang mengandalkan pendanaan dari Usamah, sekarang berubah ke arah hybrid warfare, yakni kombinasi sistem kejahatan antara individu, kelompok, serta jaringan kriminal internasional. “Sistemnya telah banyak berubah,” ucap Rizal lagi.

Soal pendanaan, Rizal melihat kekayaan opium di Afganistan masih menjadi salah satu sumber pendanaan bagi Al-Qaidah dan Afganistan. Mereka telah menyiapkan jalur khusus yang telah didesain, mulai distribusi, hingga penjualan yang dikelola kelompok bersenjata.

Bahkan dana ilegal yang berasal dari pencucian uang pun ikut berperan dalam menyokong pendanaan teroris. “Seperti simbiosis, semuanya saling berperan,” ujarnya. “Ada perusahaan ilegal, juga bankirnya yang mengetahui perputaran dana ilegal,”

Sebelumnya, situs Wikileaks membocorkan data tahanan teroris di Guantanamo yang menyebutkan bila kelompok Al-Qaidah pimpinan Usamah telah menyembunyikan sebuah bom nuklir dan akan meledakannya apabila Usamah tertangkap atau tewas. Bukan cuma bom nuklir, kelompok ini disebutkan tengah menyiapkan bom kimia.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

25 Desember 2022

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

Berita Top 3 Dunia tentang AS kucurkan Rp700 T untuk Ukraina, Al-Qaeda akui pimpinannya tewas, dan kasus harian Covid di China 37 juta

Baca Selengkapnya

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

24 Oktober 2022

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

Bom mobil dan tembakan di sebuah hotel di kota Kismayu, Somalia, menewaskan sembilan orang dilakukan Al Shabaab kelompok teror afiliasi Al-Qaidah

Baca Selengkapnya

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

5 September 2021

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

Hasil riset pelajar SMA di Bandung ini belum bisa memastikan para pelajar radikal mendukung kelompok khilafah yang mana.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya