Panji Gumilang Klaim Dekat dengan TNI dan Intelijen

Reporter

Editor

Jumat, 29 April 2011 22:58 WIB

Panji Gumilang. TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO Interaktif, INDRAMAYU -- Pengasuh Pondok Pesantren Al Zaytun, Syaykh Abdul Salam Panji Gumilang mengaku punya hubungan dekat dengan sejumlah Jenderal TNI dan Intelijen. Karenanya, ia mengaku heran dan aneh jika masih dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia (NII).

" Ya kalau bangsa dengan militernya terus kenapa? " kata Panji Gumilang kepada Tempo, Jumat 29 April 2011. "Lha kan wajar-wajar saja. Merekalah yang mempertahankan kedaulatan negara ini secara fisik dan non-fisik."

Sebagai bukti kedekatan, Panji lalu menyebutkan mantan Kepala BIN Hendropriyono yang kerap berkunjung ke pesantrennya. Selain Hendro, ada juga mantan jenderal lainnya, diantaranya Wiranto. " Keduanya sering ke sini." ujarnya. " Saya itu dekat dengan Pak Hendro dan Pak Wiranto karena sering ke sini,"

Atas alasan itu pula, kata Panji, dirinya menyebut tidak ada lagi NII di lingkungan Ma'had Al Zaytun. Yang ada di Zaytun, adalah Yayasan Pesantren Indonesia yang merupakan pusat pendidikan, pengembangan budaya, toleransi dan perdamaian. " NII sudah tidak ada sejak 1962 yaitu saat Kartosuwiryo ditangkap" ujarnya. " Rasanya aneh kalau wartawan masih bertanya soal NII kepada saya".

Penegasan itu disampaikan lagi oleh Panji di depan para santrinya. " Di sini tidak ada NII, yang ada hanya negara kesatuan Republik Indonesia," kata Panji di depan 4 ribu santrinya dan pengurus Al Zaytun.

Panji juga mengulang pertanyaan wartawan soal sumber dana pembangunan Ma'had Al Zaytun. "Dananya banyak sumbangan dari umat, masa orang nyumbang kita tolak. Berarti kita sombong ya anak-anakku?" tanyanya. Pernyataan ini disambut tepuk tangan seluruh santri yang menghadiri sholat Jumat baik santri maupun santriwati.

Panji pun beranggapan jika pembangunan pesantren yang dipimpinnya sangatlah kecil. "Ada pembangunan kandang ayam di daerah Subang yang lebih besar dari Al Zaytun tidak dipersoalkan. Aneh," katanya.

Panji pun kembali menegaskan jika Ma'had Al Zaytun tidak tertutup seperti sangkaan orang selama ini. "Kalau tertutup ya santrinya ga bisa kemana-mana," katanya.

Terlebih pada 2007 lalu YPI sudah membangun Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) dimana tempat belajarnya anak-anak dari masyarakat sekitar Ma'had Al Zaytun. "Bahkan ada yang bayar dengan rumput, pisang, singkong, kita terima. Jadi tertutup darimana?" tanyanya.


IVANSYAH
Advertising
Advertising

Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

56 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Geledah Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Polda Temukan Buku NII hingga ISIS

9 Juni 2022

Geledah Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Polda Temukan Buku NII hingga ISIS

Polisi menemukan buku NII, ISIS, dan khilafah dalam penggeledahan Kantor Pusat Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung.

Baca Selengkapnya

Kadensus 88 Apresiasi Cabut Bai'at Massal mantan anggota NII

28 April 2022

Kadensus 88 Apresiasi Cabut Bai'at Massal mantan anggota NII

Polri senang bisa merangkul kembali saudara-saudara sebangsa yang sempat tersesat.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya