" Ya kalau bangsa dengan militernya terus kenapa? " kata Panji Gumilang kepada Tempo, Jumat 29 April 2011. "Lha kan wajar-wajar saja. Merekalah yang mempertahankan kedaulatan negara ini secara fisik dan non-fisik."
Sebagai bukti kedekatan, Panji lalu menyebutkan mantan Kepala BIN Hendropriyono yang kerap berkunjung ke pesantrennya. Selain Hendro, ada juga mantan jenderal lainnya, diantaranya Wiranto. " Keduanya sering ke sini." ujarnya. " Saya itu dekat dengan Pak Hendro dan Pak Wiranto karena sering ke sini,"
Atas alasan itu pula, kata Panji, dirinya menyebut tidak ada lagi NII di lingkungan Ma'had Al Zaytun. Yang ada di Zaytun, adalah Yayasan Pesantren Indonesia yang merupakan pusat pendidikan, pengembangan budaya, toleransi dan perdamaian. " NII sudah tidak ada sejak 1962 yaitu saat Kartosuwiryo ditangkap" ujarnya. " Rasanya aneh kalau wartawan masih bertanya soal NII kepada saya".
Penegasan itu disampaikan lagi oleh Panji di depan para santrinya. " Di sini tidak ada NII, yang ada hanya negara kesatuan Republik Indonesia," kata Panji di depan 4 ribu santrinya dan pengurus Al Zaytun.
Panji juga mengulang pertanyaan wartawan soal sumber dana pembangunan Ma'had Al Zaytun. "Dananya banyak sumbangan dari umat, masa orang nyumbang kita tolak. Berarti kita sombong ya anak-anakku?" tanyanya. Pernyataan ini disambut tepuk tangan seluruh santri yang menghadiri sholat Jumat baik santri maupun santriwati.
Panji pun beranggapan jika pembangunan pesantren yang dipimpinnya sangatlah kecil. "Ada pembangunan kandang ayam di daerah Subang yang lebih besar dari Al Zaytun tidak dipersoalkan. Aneh," katanya.
Panji pun kembali menegaskan jika Ma'had Al Zaytun tidak tertutup seperti sangkaan orang selama ini. "Kalau tertutup ya santrinya ga bisa kemana-mana," katanya.
Terlebih pada 2007 lalu YPI sudah membangun Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) dimana tempat belajarnya anak-anak dari masyarakat sekitar Ma'had Al Zaytun. "Bahkan ada yang bayar dengan rumput, pisang, singkong, kita terima. Jadi tertutup darimana?" tanyanya.
IVANSYAH