Kronologi Insiden Kekerasan Kebumen Versi Warga  

Reporter

Editor

Selasa, 19 April 2011 14:13 WIB

Warga Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren Kebumen yang mengalami luka saat bentrok dengan aparat TNI sedang di rawat. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga Kebumen korban bentrokan dengan aparat TNI Angkatan Darat, Sabtu (16/4) lalu, menyampaikan kronologi peristiwa kekerasan yang mengakibatkan 14 warga luka-luka, 6 di antaranya terkena tembakan tentara. Diwakili 3 orang--Ahmad Muslihin, Eko Wahyudi, dan Suwarsono--mereka mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (19/4).

Didampingi aktivis KontraS, Imparsial, dan LBH Jakarta, ketiganya bertemu politikus anggota Fraksi PDI Perjuangan, Eva Sundari, M. Nurdin, Ichsan Sulistio, Helmy Fauzi, dan Ganjar Pranowo.

Berikut kronologi peristiwa menurut versi warga:

Sabtu, 16 April 2011
-) Pukul 09.30 WIB
Sekitar 30 warga yang tergabung dalam Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) berziarah kubur ke makam 5 anak yang menjadi korban ledakan mortir tahun 1997. Makam berada di Dusun Godi, Desa Setrojenar, 400 meter dari kantor TNI.

-) Pukul 12.00 WIB
TNI membongkar blokade yang dibuat warga. Blokade tersebut dibuat dari pohon waru dan kayu-kayu di beberapa titik pada April 2011. Kebetulan TNI sedang berlatih di Kecamatan Ambal, sekitar 800 meter dari Kecamatan Buluspesantren. Jaraknya cukup jauh dari lokasi blokade warga.

-) Pukul 12.30-14.00 WIB
Warga mulai berkumpul, termasuk FPPKS yang sebelumnya mengadakan ziarah kubur. Pembongkaran blokade dianggap sebagai provokasi TNI. Pasalnya, saat itu TNI seharusnya berlatih di Kecamatan Ambal, tapi justru melakukan pembongkaran blokade di Bulukpesantren. Jumlah warga yang berkumpul mencapai 150 orang terdiri dari para petani yang pulang dari sawah, yang kemdian kembali membangun blokade jalan di 4 titik jalan menuju TNI. Selanjutnya para petani bergerak ke utara. Mereka lalu marusak gapura latihan tembak yang terletak di samping kecamatan di samping Kecamatan Bulukpesantren.

Petani lalu bergerak ke selatan menuju gudang senjata. Di lokasi itu, para petani merusak pagar tembok bangunan gudang peluru. Bangunan tersebut memang dikenal sebagai tempat penyimpanan peluru. Tapi, saat ini sudah tidak digunakan lagi. Setelah pagar ambruk, warga membentangkan tali dadung mencoba merubuhkan bangunan dengan menarik atapnya dengan tali secara beramai-ramai. Tapi, para petani tidak kuat. Aksi petani kembali berlanjut dengan mendobrak bangunan menara 3 lantai miik TNI tempat gudang peluru. Menara itu dibangun di atas tanah warga.

-) Pukul 14.00-15.00 WIB
Para petani balik ke arah utara, kembali menyusuri jalan menuju kecamatan. Ternyata di sisi utara TNI sudah berbaris dengan seragam dan senjata lengkap. Warga tak takut dan menganggap TNI tak mungkin menyerang. Antara warga dan TNI saling berhadap-hadapan. Sebagian warga melakukan aksi diam dekat salah satu blokade di Jalan Daendels.

Di luar dugaan, TNI menyerbu ke arah warga dengan tembakan-tembakan. Warga panik, lari tercerai-berai. Selanjutnya terjadi aksi pemukulan oleh para tentara. Tak hanya sampai di situ, TNI juga mengejar dan menyisir warga. Polisi berseragam tidak ada saat bentrokan terjadi. TNI juga menangkap beberapa tokoh masyarakat.

-) Pukul 15.00-17.00 WIB
TNI menyisir rumah-rumah warga Desa Setrojenar. Warga tidak ada yang berani keluar. Beberapa warga dianiaya. Selama sweeping polisi berseragam tidak ada. Penyisiran oleh TNI bahkan dilakukan hingga malam hari.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

12 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

34 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya