TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa mengutuk keras tindakan kekerasan oknum aparat TNI Angkatan Darat yang menyerang dan menembaki warga sebuah desa di Kebumen, Jawa Tengah.
Usai membuka acara Seminar dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Legislatif dan Eksekutif di Hotel Mercure, Ancol, 17 April 2011, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan sikap atas insiden itu, khususnya ditujukan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
“Mohon kepada Panglima TNI untuk bertindak tegas agar tidak ada satu pun rakyat terkena peluru oleh senjata kita sendiri,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Sabtu kemarin anggota TNI AD menyerang warga Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Anggota TNI tidak saja melakukan penyerangan, tapi juga menggunakan senjata laras panjang yang ditujukan kepada warga desa. Penembakan tersebut dilakukan tanpa melakukan dialog terlebih dulu.
Dari aksi penyerangan itu, sebanyak empat dari sembilan warga Desa Setrojenar menjadi korban kekerasan oleh anggota TNI AD. Saat ini, sembilan orang masih dirawat di RSUD Kebumen. Para korban juga mengalami luka di kepala dan tubuh mereka.
Cak Imin, yang juga menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja mengatakan, semua permasalahan harus dibicarakan dan didialogkan. Karenanya, menurut dia, kasus Kebumen tidak boleh terulang lagi dan yang melakukan kekerasan harus ditindak tegas. “Tidak boleh menggunakan senjata satu butir peluru pun untuk menyelesaikan masalah apa pun,” ujar dia menandaskan.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Usai membuka acara Seminar dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Legislatif dan Eksekutif di Hotel Mercure, Ancol, 17 April 2011, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan sikap atas insiden itu, khususnya ditujukan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
“Mohon kepada Panglima TNI untuk bertindak tegas agar tidak ada satu pun rakyat terkena peluru oleh senjata kita sendiri,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Sabtu kemarin anggota TNI AD menyerang warga Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Anggota TNI tidak saja melakukan penyerangan, tapi juga menggunakan senjata laras panjang yang ditujukan kepada warga desa. Penembakan tersebut dilakukan tanpa melakukan dialog terlebih dulu.
Dari aksi penyerangan itu, sebanyak empat dari sembilan warga Desa Setrojenar menjadi korban kekerasan oleh anggota TNI AD. Saat ini, sembilan orang masih dirawat di RSUD Kebumen. Para korban juga mengalami luka di kepala dan tubuh mereka.
Cak Imin, yang juga menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja mengatakan, semua permasalahan harus dibicarakan dan didialogkan. Karenanya, menurut dia, kasus Kebumen tidak boleh terulang lagi dan yang melakukan kekerasan harus ditindak tegas. “Tidak boleh menggunakan senjata satu butir peluru pun untuk menyelesaikan masalah apa pun,” ujar dia menandaskan.
MAHARDIKA SATRIA HADI
