Depnakertrans Buka Peluang untuk Sukarelawan

Reporter

Editor

Kamis, 4 Desember 2003 15:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan peluang besar kepada berkembangnya tenaga kerja sukarela. Tenaga kerja ini dapat membantu pembangunan di bidang usaha-usaha kecil. Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi sukarelawan. Peluang ini diberikan untuk menyambut hari sukarelawan sedunia yang jatuh besok, Jumat (5/12). Saat ini terdapat sebanyak 4.000 sukarelawan asal Indonesia yang tersebar di berbagai desa. Mereka terlibat dalam usaha pembangunan, membantu lurah atau masyarakat secara langsung. Para sukarelawan berupaya agar usaha yang dirintis masyarakat tetap hidup. "Jadi tidak minta-minta," kata Kepala Sub Tenaga Kerja Sukarela dan Kerja Sama Pusat Pengembangan sukarelawan Nurmia Sinaga di Jakarta, Kamis (4/12). Menurut Nurmia, di masyarakat terdapat kaum intelektual dan orang-orang yang mempunyai talenta. Mereka tersebar di berbagai sektor baik di sosial ekonomi maupun industri. Tidak semua orang intelektual mempunyai talenta begitu pula sebaliknya. Nurmia mengatakan, dengan adanya sukarelawan diharapkan ada penggabungan antara kaum intelektual dengan orang-orang yang mempunyai talenta. "Mereka tidak saling tergantung namun saling membantu," ujarnya. Saat ini sukarelawan yang berada di Surabaya tengah mengembangan perlindungan terhadap lingkungan hidup. Mereka menanam pohon di daerah-daerah tertentu. Daerah tersebut diharap menjadi pusat penghijauan di kota Surabaya. Bagi para sukarelawan tidak diberikan bayaran. Namun mereka diberi uang sebagai biaya hidup. Jika para sukarelawan tersebut diberikan gaji berarti bukan merupakan tenaga sukarela. "Uang biaya hidup tidak boleh diatas upah minimum regional. Jika sama berarti mereka pegawai," katanya. Ia mengakui, saat ini belum ada tenaga sukarela di Indonesia. Namun jika dilihat dari segi kualitas, banyak tenaga sukarela yang mempunyai komitmen. Mereka masih mempunyai semangat untuk membantu masyarakat. Tenaga kerja sukarela diberikan penghargaan berupa kepercayaan dari Depnakertrans untuk mengelola para sukarelawan se-Indonesia. Saat ini citra tenaga sukarela harus disejajarkan dengan pemerintah. "Tidak ada yang di atas tidak ada yang bawah," katanya. Ia mencontohkan, peringatan hari sukarelawan sedunia saat ini sudah dikelola lembaga sukarela nasional maupun internasional. Konvensi yang sedang berlangsung sepenuhnya di selenggarakan lembaga sukarelawan. Depnakertrans hanya memfasilitasi saja. Ia menambahkan, saat ini terdapat tenaga sukarela yang membantu usaha kecil masyarakat dalam bentuk tenaga dan pikiran. Namun bantuan ini bukan berarti membuat ketergantungan pengusaha kecil terhadap tenaga sukarela. Setelah lepas, para pengusaha kecil diharapkan menjadi mitra tenaga sukarela. Tenaga sukarela asing yang berada di Indonesia saat ini ada 51 orang. Mereka berasal dari lembaga sukarelawan asing sedunia seperti, United Nation Volunteer dan Canadian University Service Overseas (CUSO). Saat ini peran mereka di Indonesia sudah mendapat izin dari Depnakertrans. Mereka dapat diterima di desa. Agriceli - Tempo News Room

Berita terkait

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

9 menit lalu

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

15 menit lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

16 menit lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

16 menit lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

17 menit lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

17 menit lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

18 menit lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

20 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Ga Ran, dalam pertandingan ketiga semifinal Piala Uber 2024 lewat rubber game.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

23 menit lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

27 menit lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya