TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota DPR dari Fraksi PDP-P, Haryanto Taslam melaporkan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI-P) Soetjipto. Soetjipto dilaporkan dengan tuduhan telah melakukan pemalsuan surat dan menghina partai sehubungan dengan pemecatan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Surabaya M. Basuki. “Saya melaporkan Sekjen merusak nama partai dan memalsu SK,” ujar Haryanto Taslam kepada wartawan di Polda Metro Jaya Jakarta, Jumat (15/2) pagi. Haryanto tiba di Polda menumpang mobil Toyota Crown warna hitam dan langsung menunju ruang Kapolda Metro Jaya tepat pukul 10.00 WIB. Ketika ditanya, mengapa Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri tidak ikut dituntut, Haryanto berkelit dengan mengatakan itu urusan Sekjen. “Ketua umum kan sudah mempercayakan pada Sekjen. Sekjen kan filter terakhir,” ujarnya yang saat itu dibalut pakaian warna hitam. Dalam SK yang dipersoalkan tersebut, pemecatan M. Basuki didasarkan atas rapat pada tanggal 24 Juli dan 4 Desember 2001. Akan tetapi menurut kuasa hukum Haryanto, rapat tersebut tidak memutuskan pemecatan terhadap Basuki. Saksi-saksi pada rapat tersebut diantaranya Noviantika Nasution, Mangara Siahaan, Imam Mudjiat, Roy BB Janis, I Gusti Ngurah Sera, Agnita, Jacob M. “Ini termasuk diklasifikasikan sebagai tindak pidana pemalsuan surat,” ujar Gelora Tarigan, salah seorang kuasa hukum Haryanto. Selain Tarigan, Haryanto, juga didampingi Jutawan, Sirjou, serta Indri Kurniati dari Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI). Tarigan tidak bisa menjawab mengapa Haryanto yang mengadukan DPP PDI-P, bukan Basuki. Ia hanya menduga, Haryanto berkapasitas sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Surabaya. Hingga pukul 11. 00, Haryanto beserta kuasa hukumnya sedang bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanagara di ruang kerjanya. (Anggoro Gunawan – Tempo News Room)