TEMPO Interaktif, Cirebon: Warga Cirebon boleh mengelus dada, lantaran begitu banyaknya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cirebon yang menjadi calo penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. "Sangat banyak dan sudah sangat memprihatinkan," kata Maskub Buntoro, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rabu (3/12). Sayang, Maskub enggan menyebut siapa saja yang terlibat. Menurut Maskub, para anggota dewan seharusnya mengawasi jalannya pemerintahan, justru ikut-ikutan menjadi calo penerimaan PNS dengan memasang tarif 25-30 juta rupiah. "Teganya mencari untung dari mereka-mereka yang belum bekerja," katanya. Tapi, menurut Drs. H Suryono, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, kemungkinan titip menitip dalam penerimaan PNS tidak ada. Karena pelaksanaan seleksi dilakukan sangat ketat oleh perguruan tinggi. "Nantinya, kami hanya menerima hasil penyaringan itu, Jadi, sangat tidak mungkin penerimaan PNS tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku," katanya. Apa yang dikatakan Suryono tampaknya isapan jempol. Lihat saja, pengakuan seorang calon PNS, Ahmad Sujadi ST, asal Ciledug, Kabupaten Cirebon. Ahmad mengaku saat dirinya melamar di Dinas Bina Marga didekati seseorang berpakaian dinas Pemkab Cirebon. "Ia mengaku dapat meloloskan saya dari ujian saringan, asalkan menyetor uang 30 juta rupiah," kata Ahmad kepada TNR. Calo itu, kata Ahmad, mengaku memiliki kenalan dekat seorang anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang bisa meloloskan calon dari penyaringan menjadi PNS Pemkab Cirebon. Ivansyah - Tempo News Room