TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Hamzah Haz mengharapkan, kehadiran UNTAET, pemerintah transisi di Timor Timur, sebagai pengamat internasional dalam pengadilaan HAM ad hoc kasus Timor Timur sebaiknya disesuaikan dengan prosedur hukum yang berlaku. Selama ini Indonesia tegas menolak campur tangan pihak asing. Namun Hamzah tidak keberatan bila memang kehadiran UNTAET diperlukan. Tetapi kehadiran mereka seyogyanya tidak menciptakan masalah baru. Hal itu dikemukakan Hamzah kepada pers seusai shalat Jumat di mesjid Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat, Jumat (15/2). Ia melanjutkan, bila setiap masalah dapat diselesaikan sendiri mengapa harus minta pihak asing. “Kadang-kadang mereka sendiri tidak tahu persis apa permasalahan kita. Jadi jangan menambah suatu keadaan yang menciptakan suatu in-stabilitas,” tuturnya. Seperti diketahui UNTAET (United Nation Transtitional Administration in East Timor) akan mengawasi ketat pelaksanaan pengadilan HAM ad hoc terhadap kasus Timor Timur agar memenuhi rasa keadilan menurut standar internasional. Wakil Khusus Sekretaris Jenderal UNTAET Dennis Mc Namara menilai, proses pengadilan HAM Timtim lamban. Karena itu pihak UNTAET akan bekerja sama dengan Komnas HAM untuk memperlancar proses peradilannya. (Dara Meutia – Tempo News Room)