2004, Departemen Pemukiman Beli Tanah BPPN

Reporter

Editor

Selasa, 2 Desember 2003 17:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah melalui Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah menargetkan akan membeli aset-aset tanah yang ditawarkan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) awal tahun 2004 mendatang. Harga yang ditawarkan sekitar 20-25 persen dari harga penjualan."Kalau bisa secepatnya akan kita lakukan pembelian tanah tersebut," kata Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Permukiman Departemen Pemukiman, Agoes Widjanarko, kepada Tempo News Room di Jakarta, Selasa (2/12) siang. Rencananya, di atas tanah tersebut akan dibangun rumah murah untuk mensukseskan program sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya para pegawai negeri.Tanah-tanah yang dilirik pemerintah itu memiliki luas 588,1 hektare dengan nilai jual Rp 152,9 miliar. Lahan-lahan ini tersebar di sembilan wilayah, yaitu Jakarta, Bandung, Lampung, Balikpapan, Medan, Pontianak, Surabaya, Semarang dan Ujung Pandang. Menurut dia, sebagian besar terletak di wilayah Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, Karawang dan Serang dengan luas mencapai 237,4 hektare. Pemerintah telah menyanggupi membayar 20-25 persen atas semua tanah-tanah itu.Sebelum melakukan pembelian atas tanah tersebut, pemerintah melakukan penelitian atas status tanah itu. Hal tersebut dilakukan supaya tidak terjadi sengketa atas tanah dimaksud. "Jangan sampai kita membeli kucing dalam karung," tambah Agoes. Sebab, lanjutnya, ada satu areal tanah yang akan dijual pihak BPPN, status tanahnya masih belum jelas. "Di Makasar, satu areal tanah yang ditawarkan ke kita, ternyata sudah dijual bulan Oktober lalu ke pihak swasta," ujar Agoes.Sebelumnya, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) setuju melepaskan asetnya berupa tanah meski hanya dihargai 20-25 persen dari nilai sebenarnya menyusul permintaan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno untuk membangun rumah sederhana sehat di atas lahan itu.Hanya saja, Kepala Divisi Pengelolaan Aset BPPN Rachmat Saptaman mengatakan, keputusan itu belum final karena masih harus disetujui lagi oleh Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Perekonomian Dorojatun Kuntjara-jakti.Rencananya, dana yang akan digunakan untuk pembayaran aset-aset tanah tersebut berasal dari Bapertarum (Badan Pengelola Bantuan Perumahan). Sayangnya, hingga saat ini pihaknya belum menganggarkan berapa besar dana yang akan digunakan untuk pembelian tanah milik BPPN itu. "Nanti kita rumuskan setelah penelitian sattus tanah itu jelas," tambah Agoes. Selain itu, pihaknya tidak menjelaskan jika terjadi kekurangan dana pembelian tersebut apakah akan dilakukan dengan cara joint venture dengan pihak tertentu. Danto - Tempo News Room

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

3 menit lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

25 menit lalu

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

37 menit lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

49 menit lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

53 menit lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

55 menit lalu

Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

Sepupu Brigadir RA meragukan kesimpulan polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri karena Ridhal dikenal sebagai orang yang periang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

1 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

1 jam lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya