Kongres Amerika Dinilai Tak Paham SKB Tiga Menteri

Reporter

Editor

Jumat, 18 Maret 2011 17:54 WIB

Aksi unjukrasa menutut pembubaran ajaran Ahmadiyah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jaksa Agung Muda Intelijen Edwin Pamimpin Situmorang mengatakan anggota Kongres Amerika Serikat yang mendesak agar Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri; Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Jaksa Agung dicabut tak memahami latar belakang ditekennya surat tersebut. "Kalau ditanya tentang kongres, mereka mungkin tidak memahami secara utuh proses maupun substansinya (SKB). Dan secara kedaulatan, kita tidak bisa diintervensi," kata Edwin saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (18/3).

Edwin berpendapat, secara materi sebenarnya SKB 3 Menteri sudah akomodatif terhadap sejumlah kepentingan, baik masyarakat, pemerintah, maupun jamaah Ahmadiyah. Materi SKB 3 Menteri tersebut juga sudah lengkap, baik dalam mengatur penindakan, maupun edukasi. "Saya pikir SKB itu sudah ok. Dia punya landasan hukum yang kuat dan akomodatif. Jadi mungkin Kongres AS tidak memahami latar belakang SKB ini. Lagipula ini mungkin bukan keputusan kongres, tapi hanya pendapat dari individu anggota kongres," kata dia.

SKB 3 Menteri, dijelaskan Edwin, dalam pembentukannya sudah melalui proses yang cukup mendalam, termasuk melewati dialog antara pemerintah dengan Ahmadiyah. "Jadi sudah ada komunikasi antara tim pengawas aliran kepercayaan masyarakat (Pakem) dengan Ahmadiyah, agar mereka tidak menyimpang dari ajaran agama."

Kongres di AS dikabarkan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang isinya mendesak agar SKB 3 Menteri dicabut. Dalam surat yang dikirimkan melalui Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC, 27 anggota Kongres menyatakan keprihatinannya atas cara penyelesaian keberadaan Ahmadiyah di Indonesia.

Isma Savitri

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya