Pengusaha Jepang Tak Cabut Investasi Purbalingga  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Maret 2011 13:52 WIB

Buruh di pabrik pengolahan kayu asal Jepang PT. NYP Wood Work Purbalingga sedang mengolah kayu pinus menjadi Hamamoko Ita, Kamis (17/3). Perusahaan tersebut mengekspor produknya ke Jepang. Mereka berkomitmen untuk tidak menarik investasinya dari Purbalingga. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusaha Jepang yang membangun pabriknya di Purbalingga tidak akan menutup pabriknya meskipun negaranya sedang dilanda bencana alam. Namun sejumlah industri kecil di Banyumas mulai beralih pasar ke negara lain. “Sementara ini, pasar kami masih aman,” kata Presiden Direktur PT. NYP Wood Work Purbalingga, Kenzaburu Sugimoto, di pabriknya, Kamis (17/3).

Sugimoto mengatakan, pabriknya membuat Hamamoko Ita semacam alas makanan tradisional Jepang. Produk diekspor bagian barat Jepang. Daerah tersebut memang selamat dari amuk tsunami beberapa waktu lalu.

Setiap bulan, kata dia, perusahaannya mampu mengirim 180-200 ribu meter kubik. Produknya dari kayu pinus itu beromzet Rp 1 miliar atau Rp 10 juta yen tiap bulannya. Ada sekitar 400 produk berbahan dasar kayu.

Saat ini, kata dia, pengiriman produknya belum mengalami kendala berarti meskipun sejumlah pelabuhan di Jepang mengalami kerusakan. “Untungnya sebagian besar konsumen kami tidak terimbas langsung bencana itu,” dia menambahkan .

Berbeda dengan perusahaan milik Sugimoto, industri kecil gula Kristal di sentra produksi gula merah di Cilongok Banyumas justru mencari pasar baru. “Kami sudah alihkan pasar dari Jepang ke Jerman,” kata Mukhotib, perajin gula Kristal dari Desa Cilongok Kecamatan Cilongok, Banyumas.

Mukhotib mengatakan, setiap bulan biasanya perajin gula di daerah itu mengirimkan sekitar 50 ton gula kristal. Pembuat gula kristal sekitar 30 orang itu, kini mulai mengalihkan pasarnya ke pasar dalam negeri.

Ia mengatakan, harga gula kristal untuk ekspor mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk pasar lokal per kilogramnya mencapai Rp 12 ribu. “Sehari rata-rata perajin mampu membuat dua kwintal gula kristal,” katanya.

Pengalihan pangsa pasar ke Eropa dinilai lebih menguntungkan dibanding harus menunggu pasar Jepang pulih. Lagipula, kata dia, sejak bencana alam tsunami, order dari Jepang sudah terhenti.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya