Elit Politik Jangan Gunakan Ormas Keagamaan untuk Politik

Reporter

Editor

Selasa, 2 Desember 2003 09:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi meminta agar para elit politik tidak memanfaatkan organisasi massa (ormas) untuk kepentingan politik. Menurut Hasyim, selama ini ormas keagamaan, banyak digunakan untuk kepentingan politik yang kemudian berimbas menjadi konflik agama, terutama islam. “Kepentingan politik itu sangat menonjol yang berimbas pada masyarakat islam,” kata Hasyim dalam rapat dengar pendapat antara organisasi massa islam dengan Komisi VI DPR RI di gedung Nusantara I, MPR/DPR Jakarta, Senin (25/6).

Hasyim berharap Sidang Istimewa (SI) nanti bisa dijadikan sebagai alat rekonsiliasi nasional. Menurutnya, SI merupakan sarana yang tepat dan konstitusional. Sebagai lembaga kemasyarakatan, NU tidak akan merambah ke persoalan teknis pembahasan SI. Ia hanya mengharapkan adanya power sharing atau pembagian kekuasaan dalam SI MPR tersebut sesuai dengan ketentuan konstitusi. Menurutnya, jika tidak ada konsensus nasional dalam SI, konflik politik tidak akan pernah selesai.

Hal senada juga dikemukakan oleh ormas yang lain, diantaranya Ketua Umum PB Matlaul Anwar, Irsyad Djuwaeli, Wakil Ketua PP Muhammadiyah, Din Samsudin dan Ketua PB Jam’iyah Al Wasliyah, Hazidin. Menurut Din Samsudin, pada masa lalu islam berlaku sebagai pemersatu, terutama menghadapi perbedaaan suku bangsa. Namun akhir-akhir ini, ia melihat islam digunakan sebagai alat politik demi kepentingan sesaat. “Ada ketidakharmonisan antar umat islam,” ujarnya kepada Komisi VI DPR.

Din melihat ormas-ormas islam mempunyai sentimen kultural. Baik Din maupun Hasyim sependapat bahwa masalah bangsa ini sebaiknya ditangani melalui jalur pendidikan. Hasyim meminta agar Komisi VI mengawasi atau memperbaiki kondisi pendikan Indonesia yang melupakan pembangunan moral karena hal ini mengancam Indonesia ke depan sehingga harus cepat ada perbaikan. “Sakit ini sudah multi-dimensional,” kata Hasyim.

Tentang pengrusakan fasilitas milik Muhammadiyah di Jawa Timur, Hasyim, mengatakan sebenarnya para ulama telah mencoba untuk mengatasi hal tersebut. Namun usaha tersebut, kata Hasyim, ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Ia meminta agar masalah ini sebaiknya diselesaikan oleh aparat keamanan karena sampai sekrang belum bisa diketahui pemicu yang mengakibatkan kejadian tersebut. (Anggoro Gunawan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

1 menit lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 menit lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Putusan Bermasalah Mahkamah Konstitusi di Sengketa Pilpres

4 menit lalu

Putusan Bermasalah Mahkamah Konstitusi di Sengketa Pilpres

Putusan Mahkamah Konstitusi menyebutkan gugatan kecurangan Pemilu di sengketa pilpres tidak terbukti.

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

6 menit lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

16 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

24 menit lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

26 menit lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

34 menit lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

39 menit lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

44 menit lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya