Penganut Ahmadiyah Sukabumi Berikrar Bertobat  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 13:47 WIB

Jemaat Ahmadiyah yang telah menyatakan diri kembali secara sukarela ke ajaran Islam. ANTARA/ Jafkhairi
TEMPO Interaktif, Sukabumi - Sebanyak 18 orang anggota jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berikrar untuk kembali ke ajaran Islam, Rabu (16/3). Mereka mengaku tobat di hadapan pengurus Majelis Ulama Indonesia Sukabumi, dengan disaksikan jajaran Musyawaran Pimpinan Daerah Kabupaten Sukabumi.


"Kami menyatakan ikrar kembali masuk Islam atas kesadaran sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun," ujar Irwansyah, mantan anggota jamaah Ahmadiyah, siang tadi.

Ke-18 jamaah Ahmadiyah itu berasal dari 4 kecamatan, yakni Kecamatan Warungkiara, Parakansalak, Cibadak, dan Jampang Tengah. Mereka membacakan ikrar di Gedung Islamic Center Cisaat Kabupaten Sukabumi. Mereka menyatakan ikrar masuk Islam dengan ditandai pembacaan dua kalimat syahadat. "Setelah membaca (kembali) dua kalimat syahadat, ada perasaan lega dan bebas," kata Irwansyah.

Pendapat berbeda disampaikan Samid, 34 tahun, yang mengaku ikut menyatakan ikrar karena khawatir disebut sesat oleh warga Islam lainnya. Dengan mengikuti ikrar ini, kata dia, bisa dipastikan dirinya tidak dianggap sebagai penganut Ahmadiyah. "Saya sempat dituding penganut Ahmadiyah lantaran rumah saya berada di perbatasan pemukiman jamaah Ahmadiyah," tutur Samid.

Sementara itu, Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, U.K. Anwarudin, menjelaskan, pernyataan ke-18 jamaah Ahmadiyah untuk bertobat dan kembali masuk Islam itu disampaikan mendadak. Dia menampik jika anggota Ahmadiyah yang berikrar bertobat itu karena ada paksaan. "Ikrar mereka karena didorong keinginan sendiri dan adanya hidayah Allah SWT," kata Anwarudin.

DEDEN ABDUL AZIZ


Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya