FPI Temui Taufiq Kiemas Bahas Ahmadiyah

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 18:28 WIB

Ketua MPR Taufik Kiemas (kiri) bersama Ketua umum Front Pembela Islam Habib Muhammad Rizieq Syihab. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Belasan anggota Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam menyambangi Gedung DPR/MPR, untuk menemui Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Taufiq Kiemas. Mereka menemui suami Megawati Soekarnoputri itu untuk membicarakan masalah Ahmadiyah.

Dalam pertemuan ini, Ketua FPI Habib Rizieq Shihab, menyampaikan berbagai hal, termasuk pandangan organisasi ini tentang Ahmadiyah. Ia menilai Ahmadiyah telah menodai agama Islam. “Kita sampaikan secara detil. Dialog pun berlangsung dengan hangat,” kata Rizieq, usai pertemuan, Selasa (15/3).

Selain itu, FPI pun menyampaikan beberapa bukti penodaan agama yang dilakukan Ahmadiyah terhadap Islam. Lantaran dinilai telah menodai Islam, Rizieq mendesak pemerintah agar membubarkan Ahmadiyah. “Tidak ada alasan lagi pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah,” katanya.

Kendati mendorong pembubaran Ahmadiyah, Rizieq menegaskan bahwa fPI sebenarnya menghargai perbedaan agama. “Yang tidak bisa kite toleransi itu penodaan agama,” katanya. Pembubaran Ahmadiyah pun, menurut Rizieq, harus dilakukan sesuai dengan hak azasi manusia dan konstitusi Indonesia.

Taufiq Kiemas menilai dialog yang dilaksanakan dengan Rizieq dan kawan-kawan berlangsung baik. “Ya, semua kita ajak dialoglah,” katanya sambil berjalan menuju mobil pribadinya.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya