Pencalonan Sri Sultan dan Kalla Cuma Pancingan Golkar

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 14:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pencalonan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Yusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilu 2004 oleh Golkar dinilai cuma pancingan partai berlambang pohon beringin itu terhadap respon masyarakat. Pengamat politik di Kendari, Prof Ir Mahmud Hamundu, Msc mengatakan, langkah DPP Partai Golkar menjagokan Sri Sultan HB IX dan Yusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilu 2004, bisa jadi hanya sebagai pancingan. "Artinya Partai Golkar ingin mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat sebelum partai itu menetapkan calon presiden secara resmi," kata pengamat politik di Kendari, Prof Ir Mahmud Hamundu, Msc yang juga Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) di Kendari, Minggu (16/2). Mahmud mengatakan, ada dua hal pokok yang ingin diketahui Partai Golkar yakni, soal dukungan masyarakat terhadap kedua tokoh tersebut dan pandangan masyarakat terhadap calon presiden dari Jawa atau luar Jawa. Bila ternyata masyarakat memberi sinyal positif terhadap kedua tokoh tersebut, sudah pasti Partai Golkar akan mencari tokoh lain sebagai calon presiden. Mungkin sebelum ditetapkan akan dilemparkan lagi ke masyarakat. Menurutnya, jika tangapan masyarakat masih mempersoalkan Jawa atau luar Jawa, Partai Golkar pasti akan ikut menjadikannya sebagai dasar dalam menetapkan calon presiden. Menurut Mahmud, Partai Golkar melakukan strategi itu karena sadar bahwa citranya di masyarakat saat ini kurang baik, menyusul keterlibatannya dalam pemerintahan orde baru dan terakhir kasus hukum yang menimpa ketua umumnya, Akbar Tanjung. "Jadi selain memancing, pengajuan dua nama itu juga merupakan upaya Partai Golkar untuk mengambil hati masyarakat dengan melibatkan mereka dalam menetapkan calon presiden, seperti yang dilakukannya sekarang," ujarnya. Mahmud mengatakan, pengajuan dua tersebut merupakan langkah cerdik karena Partai Golkar tidak berani langsung menetapkan Akbar Tandjung sebagai calon presiden seperti yang akan dilakukan PDIP, PAN dan beberapa partai besar lainnya. Mereka sadar bahwa nilai jual Akbar Tanjung rendah. Menurutnya, keputusan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di Jakarta yang memvonis bersalah Akbar Tandjung dalam kasus penyalahgunaan dana Bulog akan menyulitkan posisi Partai Golkar jika diajukan sebagai calon presiden. "Jangankan sebagai calon presiden, dalam kapasitas sebagai Ketua DPR-RI dan Ketua Umum DPP Partai Golkar saja sudah dipermasalahkan. Faktanya, sekarang banyak pengurus baik di pusat maupun di daerah yang memintanya mundur," katanya. Mengenai dikotomi Jawa dan luar Jawa dalam penentuan presiden seperti yang terjadi selama ini, menurut Mahmud, di era reformasi, tidak boleh lagi memakai pola pikir seperti itu karena akan membuat bangsa ini semakin mundur. "Negara kita sudah lebih setengah abad merdeka. Apa salahnya jika tokoh-tokoh daru luar Jawa khususnya dari Kawasan Timur Indonesia diberi kesempatan sebagai presiden. Dedy Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

7 menit lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

19 menit lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

19 menit lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

22 menit lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

25 menit lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

31 menit lalu

Cak Imin Kumpulkan 230 Bakal Calon Kepala Daerah dari PKB di Makassar, Sampaikan 3 Kriteria Ini

Cak Imin menyebutkan tiga kriteria utama untuk calon kepala daerah dari PKB pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

33 menit lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

39 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

39 menit lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

51 menit lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya