Kitab Kuno Karya Ulama Indonesia Diklaim Malaysia

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2011 14:40 WIB

Kitab kuno di Komplek An-Nur, Pesantren Sumber Anyar, Pamekasan, Madura (8/3). ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO Interaktif, Pamekasan - Malaysia tidak hanya mengklaim batik sebagai warisan budayanya, tapi juga kitab-kitab kuno karangan ulama Indonesia juga diklaim sebagai karya ulama Malaysia.

Dalam sejumlah situs internet, Malaysia melansir katalog kitab-kitab kuno karya ulama Nusantara sebagai karya ulama Malaysia. Salah satunya disebut Kitab Bahrul Lahud. Padahal, naskah asli kitab tersebut saat ini ada di mushollah pondok pesantren Sumber Anyar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan bersama 120 kitab kuno lainnya.

"Klaim Malaysia memang tidak terbuka, kita tahu beberapa tahun lalu, tapi kok bisa diklaim, padahal ini naskah aslinya," kata pendiri Lembaga Sejarah dan Kebudayaan Ponpes Sumber Anyar, Habibullah Bahwi, Rabu (9/3), kepada wartawan.

Kitab Bahrul Lahud sendiri memiliki tebal 10 halaman, berisi tentang ajaran ilmu tasawuf dan dibuat sekitar tahun 1600 masehi oleh ulama asal jazirah Arab yang menetap di Aceh, Syekh Abdullah Arif.

Selain kitab Bahrul Lahud, koleksi lainnya adalah kitab Tuhfah Almursalah karya ulama India, Burhan Buni, isinya tentang pemikiran Jalauddin Ar-Rumi. Konon karena mengamalkan ajaran Wahdatul Wujud dalam kitab ini, Hamzah Fansuri penyair Aceh, dihukum mati. Kitab ini juga dikenal dengan nama kitab Martabat tujuh.

Bagaimana kitab-kitab kuno ini bisa berada di pondok pesantren Sumber Anyar, Habibullah tidak tahu pasti. Dia menduga buku-buku tersebut dibawa oleh KH Zuber, pendiri pondok pesantren Sumber Anyar. Sampai sekarang daerah asal KH Zuber belum diketahu secara pasti. Mmungkin beliau ini orang Arab yang kemudian menikah dengan orang Madura dan mendirikan pesantren," terangnya.

Semula, lanjut dia, kitab-kitab kuno tersebut diduga hanya kitab kuno biasa. Namun setelah dalam beberapa tahun terakhir banyak orang datang untuk meneliti, dia baru tahu kalau kitab-kitab tersebut punya nilai sejarah, bahkan salah satu kitab tersebut merupakan tulisan tangan asli pengarangnya.

Salah satu peneliti kitab-kita kuno dari Balai Litbang Kementrian Agama Semarang, Zainul Adzfan mengatakan, kitab-kitab yang ada di pesantren Sumber Anyar sangat menakjubkan. Selain masih asli dan langka, kertas yang digunakan adalah kertas buatan Eropa yang tidak mungkin ada di Indonesia pada tahun pembuatannya.

Yyang menarik lagi, kitab-kitab ini ditulis dengan tinta langes, agar rekat, tinta dicampur dengan getah pohon Soekarno," paparnya.

Selain itu, Zainul melanjutkan, keberadaan kitab-kitab twersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan kuno di Pamekasan sangat tinggi dan maju. "Ini bukti bahwa budaya belajar dan menulis di Pamekasan sudah ada sejak dahulu," ungkap Zainul ditemani peneliti lainnya Umi Masfiah.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

3 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

10 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

28 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

37 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

38 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

43 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

44 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

52 hari lalu

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

56 hari lalu

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

57 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya