Hasil Survei : 70 Persen Pasien Miskin Keluhkan Layanan RS

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Maret 2011 10:19 WIB

Layanan Rumah Sakit Umum Daerah/TEMPO/Muradi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Survei Indonesian Corruption Watch (ICW) terhadap 7 Rumah Sakit swasta dan 12 RS pemerintah di wilayah Jabodetabek mengungkapkan sebanyak 70,5 persen dari total 986 responden pasien miskin mengeluhkan layanan RS.

“Hal-hal yang dikeluhkan pasien responden antara lain administrasi rumit, antrean panjang, adanya pungutan uang muka, serta penolakan layanan dari RS,” kata Febri Hendri, Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW.

Seluruh responden yang disurvei merupakan pemegang kartu jaminan sosial Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah), Gakin (Keluarga Miskin), dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu).

Sebanyak 82,4 persen pemegang kartu Jamkesda mengeluhkan layanan RS yang tidak optimal. Ini merupakan angka tertinggi dibandingkan pemegang kartu jaminan sosial lainnya. Sementara yang paling sedikit mengeluhkan layanan adalah pemegang kartu Gakin, 59,1 persen mengeluh dan sisanya tidak.

Sebanyak 10,2 persen responden mengatakan dirinya pernah mengalami penolakan dari RS. Alasan penolakan yang paling banyak adalah karena RS kekurangan tempat untuk tidur. Ada juga yang ditolak karena tidak mampu bayar uang muka.

Survei ICW juga mengungkapkan praktik pungutan liar dalam proses pembuatan kartu jaminan kesehatan bagi warga miskin masih ada. Sebanyak 8,7 persen responden mengaku diminta untuk membayar. Separuh dari responden tersebut mengaku pungutan terjadi di tingkat kelurahan.

Menindaklanjuti survei tersebut, ICW mendorong pemerintah agar segera menyusun mekanisme pengaduan dan mencantumkannya dalam Peraturan Pemerintah tentang Badan Pengawas Rumah Sakit.

“Pengaduan pasien RS jadi dasar untuk mendesak RS memperbaiki layanannya,” kata Febri.

Survei ICW dilakukan selama satu bulan sejak 13 Oktober 2010. Survei dilakukan terhadap 986 responden dengan metode two stage random sampling, dengan margin of Error 3-4 persen.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

22 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

44 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

55 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya