Dewan Pers Desak Aparat Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Jurnalis

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 19:00 WIB

Bambang Harymurti. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Pers dan Maluku Media Center (MMC) mendesak aparat, dalam hal ini Kejaksaan Agung, untuk membantu menuntaskan penanganan perkara pembunuhan Ridwan Salamun, reporter Sun TV di Tual, Maluku Tenggara, yang kini masih dalam tahap persidangan di Pengadilan Negeri Tual.

“Kami minta supaya tidak berhenti sampai di situ,” kata Wakil Ketua Dewan Pers, Bambang Harymurti, usai menyerahkan bukti baru perkara ke Jaksa Agung Basrief Arief di Kejaksaan Agung, Jumat (4/3).

Ridwan terbunuh 21 Agustus 2010 lalu saat meliput bentrok Banda Ely versus Fiditan di Maluku. Tiga orang terdakwa dalam kasus itu, Hasan Tamnge, Ibrahim Raharusun, Syahar Renuat, dituntut delapan bulan penjara oleh jaksa penuntut umum pimpinan Javed Oholio dalam persidangan pekan lalu.

Tuntutan yang jauh lebih rendah dari tuntutan maksimal dua belas tahun penjara, dijelaskan Juru Bicara Kejagung Noor Rochmad karena Ridwan saat bentrok berposisi sebagai penyerang, bukan jurnalis.
Namun hal ini dibantah Dewan Pers dan MMC, yang memiliki bukti yang menyatakan Ridwan tewas saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

Bambang tak mengelak, Dewan Pers memang kali ini terlambat menyerahkan bukti baru ke Basrief, karena kasus sudah berjalan di persidangan. Sehingga, kata Bambang, Kejaksaan tak mendapat cara untuk memasukkan barang bukti baru ke dalam penanganan perkara.

Meski begitu, Bambang mengklaim Kejaksaan tetap bisa mengusahakan keadilan didapat pihak Ridwan. Apalagi, Basrief sudah menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi desakan pengusutan kasus pembunuhan Ridwan, dengan segala keterbatasan Kejaksaan.

“Akan dicari jalan untuk mencapai keadilan itu. Ada beberapa cara, lah. Tapi secara teknis nanti kami dianggap intervensi pengadilan, makanya nggak kami ucapkan di sini,” ujar Bambang.

Dalam kasus pembunuhan Ridwan, Dewan Pers perharap bisa tuntas penanganannya. Sebab, kasus semacam ini bukan kali ini saja terjadi. Yang dikhawatirkan Dewan Pers, ada kemungkinan terbunuhnya Ridwan direkayasa agar wartawan tak berani masuk ke Tual. “Karena wilayah itu diduga banyak kejadian illegal fishing dan macam-macam tindak mafia yang merugikan negara triliunan rupiah,” ucapnya.

Isma Savitri

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

3 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

17 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

19 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

27 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

27 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

28 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

29 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

29 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya