Gubernur Sulsel: Tak Perlu Ada Peraturan Pembubaran Ahmadiyah

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 18:09 WIB

Aksi unjukrasa menutut pembubaran ajaran Ahmadiyah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan peraturan daerah tentang pembubaran Ahmadiyah tidak diperlukan karena organisasi tersebut tidak terdaftar. "Kami tidak perlu membubarkan sekaligus tidak perlu ada aktivitas (Ahmadiyah)," ujar Syahrul, Jumat (4/3).

Terkait dengan tuntutan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam tentang pembubaran Ahmadiyah, Syahrul mengaku tidak melihat adanya konteks perlu atau tidak diterbitkan peraturan daerah atau peraturan gubernur. "Yang penting suasana terkendali. Ahmadiyah tidak pernah terdaftar. Jadi yang ada adalah instruksi pelarangan aktivitas," katanya.

Dia menambahkan, semua pihak harus menjaga suasana aman dan kondusif untuk mendukung pemerintah berkonsentrasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Menurut dia, Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri cukup dijadikan pegangan dan sudah ada dasar bagi kepolisian untuk melarang. "Hindarilah seluruh aktivitas yang memancing kekeruhan dan merugikan orang lain," ujarnya.

Kondisi Sulawesi Selatan cukup aman. Semua bentuk kekerasan dan kekisruhan tidak boleh. Sebelumnya dia mengatakan jumlah pengikut Ahmadiyah di sini tidak besar dan tidak terdaftar. "Karena tidak terdaftar jadi tidak perlu ada yang dibubarkan. Kalau memang ajarannya tidak sesuai syariat, diluruskan," katanya pada Musyawarah Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Tuntutan agar pemerintah provinsi membuat peraturan daerah atau peraturan gubernur terhadap Ahmadiyah disuarakan sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan seperti Front Pembela Islam dan Forum Umat Islam.

ANTARA

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya