Dewan Pers Serahkan Bukti Video ke Jaksa Agung

Reporter

Editor

Jumat, 4 Maret 2011 17:57 WIB

Anggota Dewan Pers, Bambang Harymurti memperhatikan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua saat diskusi dengan tema "RUU Rahasia Negara, Skenario Politik Apakah?" di Gedung Dewan Pers Jakarta, Kamis (12/2). TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Pers hari ini (4/3) menyerahkan sejumlah bukti baru perkara pembunuhan reporter Sun TV Ridwan Salamun di Tual, Maluku Tenggara, kepada Jaksa Agung Basrief Arief, di Kejaksaan Agung. Salah satu barang bukti yang diserahkan berupa video yang merekam terbunuhnya Ridwan saat meliput konflik kelompok Banda Ely dan Fiditan.

Dalam video, seperti dijelaskan Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti, tampak tubuh Ridwan yang tergeletak, dililit kabel kamera. Video juga menunjukkan tidak ada parang di samping jenazah Ridwan. Parang itu --dalam dakwaan jaksa kasus Ridwan-- disebut-sebut digunakan Ridwan untuk menyerang terdakwa.

“Itu menunjukkan, almarhum Ridwan Salamun ketika dibunuh bukan sedang menjadi pelaku tawuran, tapi sedang menjalankan tugas jurnalistik,” ungkap Bambang pada wartawan, usai menemui Basrief dan seluruh Jaksa Agung Muda.

Sebelumnya, Kejaksaan berkukuh Ridwan saat bentrok tidak sedang bertugas meliput. Basrief bahkan menyebut, Ridwan saat itu ada di kelompok penyerang, dan membawa parang sebagai senjata untuk menyerang terdakwa.

Dikatakan Bambang, dalam pertemuan tadi, Basrief terbuka menerima penjelasan dari Dewan Pers, yang didampingi perwakilan Maluku Media Center, lembaga wartawan di Maluku. Basrief, lanjut Bambang, juga menyampaikan keprihatinannya atas tewasnya Ridwan.

Koordinator MMC Insany Syahbarwaty yang ikut dalam pertemuan menambahkan, selain video terbunuhnya Ridwan, mereka juga menyerahkan video wawancara dengan Kepala Kepolisian Resor Tual yang menyatakan ada perubahan pasal penjerat, sesampainya di Kejaksaan, dari yang semula pasal 338, menjadi pasal 170.

Tak hanya itu. Dalam pertemuan tadi, Dewan Pers dan MMC sekaligus menyampaikan ke Basrief, sejumlah dokumen terkait kasus pembunuhan Ridwan, yang dikumpulkan tim investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Pada 21 Agustus 2010 lalu, Ridwan terbunuh dalam bentrok Banda Ely versus Fiditan di Maluku. Tiga orang terdakwa dalam kasus itu; Hasan Tamnge, Ibrahim Raharusun, Syahar Renuat, dituntut delapan bulan penjara oleh jaksa penuntut umum pimpinan Javed Oholio dalam persidangan pekan lalu.

Isma Savitri

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

4 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

4 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

18 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

20 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

28 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

28 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

29 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

30 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

30 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya