TEMPO Interaktif, SURABAYA - Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur Irlan Indracahyo mengatakan, produksi padi Jawa Timur tahun 2011 diprediksi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. "Turun sebanyak 0,05 juta ton atau 0,40 persen," katanya, Rabu (2/3).
Irlan menjelaskan, berdasarkan angka ramalan I, produksi padi tahun ini 11,60 juta ton gabah kering giling. Turunnya produksi padi karena terjadi penurunan produktivitas sebesar 0,25 kwintal per hektare.
"Luas lahan panenan juga mengalami penurunan 115 hektare atau 0,01 persen," ujarnya.
Menurut Irlan, penurunan produksi padi tahun 2011 diperkirakan terjadi pada musim panen Mei - Agustus dan musim panen September - Desember. Sedangkan musim panen Januari - April akan mengalami kenaikan.
Kepala Perum Badan Logistik Divisi Regional Jawa Timur Murino Mudjono mengatakan, target penyerapan beras di wilayah kerjanya sebanyak 1,150 juta ton per tahun. Adapun target nasional 3,5 juta ton per tahun.
Meskipun produksi padi diprediksi menurun, Bulog tetap optimistis bisa memenuhi target yang dipatok. "Hingga saat ini posisi pengadaan telah mencapai 25 ribu ton," papar Murino. DINI MAWUNTYAS.
Irlan menjelaskan, berdasarkan angka ramalan I, produksi padi tahun ini 11,60 juta ton gabah kering giling. Turunnya produksi padi karena terjadi penurunan produktivitas sebesar 0,25 kwintal per hektare.
"Luas lahan panenan juga mengalami penurunan 115 hektare atau 0,01 persen," ujarnya.
Menurut Irlan, penurunan produksi padi tahun 2011 diperkirakan terjadi pada musim panen Mei - Agustus dan musim panen September - Desember. Sedangkan musim panen Januari - April akan mengalami kenaikan.
Kepala Perum Badan Logistik Divisi Regional Jawa Timur Murino Mudjono mengatakan, target penyerapan beras di wilayah kerjanya sebanyak 1,150 juta ton per tahun. Adapun target nasional 3,5 juta ton per tahun.
Meskipun produksi padi diprediksi menurun, Bulog tetap optimistis bisa memenuhi target yang dipatok. "Hingga saat ini posisi pengadaan telah mencapai 25 ribu ton," papar Murino. DINI MAWUNTYAS.
