Polri Akan Lucuti Senjata Kelompok di Maluku Setelah Tiga Bulan

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 13:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polri baru akan melakukan perlucutan senjata terhadap kelompok-kelompok di Maluku setelah tiga bulan masa sosialisasi. Namun, kepolisian akan tetap menyelidiki aksi peledakan yang terjadi di Ambon Rabu (13/2) tengah malam. Kapolri Jenderal Polisi Da’i Bachtiar mengungkapkan hal tersebut dalam konperensi pers seusai sidang kabinet di gedung utama Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (14/2). Kapolri mengatakan, sesuai dengan kesepakatan antara kelompok Muslim dan Kristen pada pertemuan Malino, setiap tindakan yang melanggar hukum dianggap sebagai tindakan kriminal. “Oleh karena itu akan dilakukan penindakan terhadap para pelakunya. Sekarang sedang diadakan penyelidikan,” kata dia. Ia tidak mengabaikan kemungkinan masih akan ada letupan-letupan secara sporadis. Da’i berharap, selama masa sosialisasi masing-masing kelompok maupun individu bersedia menyerahkan senjata apapun yang dimilikinya kepada aparat keamanan secara sukarela. Jika setelah batas waktu yang ditentukan kewajiban itu tidak dilakukan, barulah akan diambil tindakan hukum yang tegas. “Kita akan melakukan sweeping atau perlucutan senjata terhadap mereka yang tidak berhak (memiliki senjata),” tegas kapolri. Menanggapi harapan Wakil Presiden Hamzah Haz yang menginginkan aparat keamaan melakukan penyisiran, Da’i mengatakan, kepolisian akan bertindak menurut tataran teknis dan taktis. Dalam tataran taktis polisi akan mencari pelakunya. “Tetapi tentu kita juga harus memperhatikan apakah mungkin itu dilakukan dalam kondisi mereka sekarang ini,” ujarnya mengingatkan. Kapolri cukup bergembira karena masyarakat tidak terpengaruh oleh provokasi yang dilakukan melalui peledakan tersebut. Ia gembira bahwa semangat rekonsiliasi dari kedua kelompok yang bertikai. Ia menggambarkan, kedua kelompok yang mengikuti perundingan di Malino kini kembali ke Ambon dengan menaiki pesawat khusus dari TNI secara bersama-sama. Seperti diketahui, Rabu (13/2) malam, sehari setelah pertemuan di Malino, dua ledakan terjadi di Maluku. Hamzah Haz menilai, peristiwa itu tidak dengan serta merta menunjukkan bahwa perundingan itu telah gagal. Ia menegaskan kejadian itu kemungkinan dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa tidak puas. Untuk itu ia berharap aparat keamanan dapat segera melakukan penyisiran untuk menangkap pelakunya.(Dara Meutia Uning – Tempo News Room)

Berita terkait

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

3 menit lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

12 menit lalu

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan dikomposisikan secara proporsional.

Baca Selengkapnya

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

18 menit lalu

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

18 menit lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

18 menit lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

21 menit lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

28 menit lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

33 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

33 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya