TEMPO Interaktif, Serang: Belum kering air mata di wajah Nyonya Embay Badriah, 61 tahun, menangis sambil merangkul anak-anaknya yang datang meminta permohonan maaf. Satu persatu anak dan cucunya di rangkul sambil diciumi. Hanya Imam Samudera -terpidana mati kasus bom Bali, anak kedelapannya, yang tidak tampak dalam silaturahmi Idul Fitri hari pertama, Selasa (25/11) pagi, di kediamannya di Kampung Lopang Gede, Serang itu."Saya sangat sedih lebaran tahun ini. Abdul Aziz (panggilan Imam Samudra) tidak bisa lagi hadir ditengah-tengah kami," kata Embay kepada TNR. Embay mengaku sudah pasrah kepada Tuhan. Sejak bercerai dengan suaminya, Ahmad Sihabudin Embay Badriah menjadi tulang punggung keluarga. Persoalan ekonomi yang melilit keluarganya, menjadi bebannya. Bisnis kecil-kecilan busana muslimnya pun sudah tak bisa diandalkan lagi untuk menutupi kebutuhan hari-hari. Terlebih sejak keluarganya dikaitkan dengan kasus bom Bali, membuat anjlok pesanan busana muslim.Menjelang siang, Zakiyah Drajat -istri Imam Samudera, pun hadir di rumah Embay. Bercadar hitam, ia membawa serta empat anaknya: Ummar Jundul Haq -6 tahun, Salsabila -4 tahun, Putri Tashim -2 tahun dan Iyas Jaiz Muhammad -1 tahun. Seketika, suasana haru kembali menyelimuti. Embay Badria pun kembali menangis sambil merangkul Zakiyah. Kemudian, dengan khusuk Zakiyah mencium tangan mertuanya. Faidil Akbar - Tempo News Room
Berita terkait
Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo
6 menit lalu
Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo
Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.