Organisasi Kemahasiswaan di NTT Desak Pemerintah Bubar Paksa FPI

Reporter

Editor

Selasa, 22 Februari 2011 13:38 WIB

TEMPO/ Bagus Indahono
TEMPO Interaktif, KUPANG - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menutut pemerintah segera membubarkan secara paksa Front Pembela Islam (FPI) karena dinilai melakukan separatisme.

Tuntutan GMKI itu disampaikan di Kupang, Selasa (22/2), saat melakukan aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTT sekitar pukul 14.00 WITA. Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) NTT juga ikut dalam unjuk rasa.

Ratusan masa GMKI dan HMI mendatangi gedung DPRD NTT dengan membawa spanduk yang bertuliskan bubarkan FPI dan copot Kapolri dan Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam tuntutan yang dibacakan Ketua GMKI NTT, Jhon Liem, pengunjukrasa meminta agar pelaku pembakaran dan pengrusakan gereja di Temanggung, Jawa Tengah, dijatuhi hukuman seberat-beratnya. "Otak intelektual dari kelompok separatis ini ditindak dan diberikan hukuman yang setimpal," katanya.

Menurut dia, kelompok atau organisasi masyarakat (Ormas) FPI yang melakukan aksi harus dibubarkan oleh pemerintah secara paksa, karena kelompok ini melakukan tindakan separatis.

Mereka juga mengutuk para pejabat yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kasus percobaan melakukan kerusuhan berdimensi Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) untuk melakukan pengalihan isu terkait sejumlah masalah negara yang disuarakan organisasi kepemudaan dan ormas anti kebohongan.

Mereka menilai pernyataan Kapolri Jendral Timur Pradopo tidak wajar yang seolah-olah proses bakar-membakar dan bunuh- membunuh adalah hal biasa. "Karena itu, kami meminta Kapolri dicopot dari jabatannya," ucap Jhon Liem.

Para pengunjukrasa juga meminta agar Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri segera direvisi, dan sekaligus memberhentikan menteri yang bersangkutan, karena akibat keputusannya telah menimbulkan korban jiwa, yakni warga Ahmadiyah.

Massa juga menuntut untuk mencopot Menteri Hukum dan Ham Patralis Akbar karena dinilai gagal menjalankan tugasnya sehingga banyak sekali terjadi masalah hukum.

Para pengunjuk rasa diterima Ketua DPRD NTT Ibrahim Medah. Sampai berita ini ditulis, pertemuan antara utusan pengunjuk rasa dengan Ketua DPRD masih berlangsung. YOHANES SEO.

Berita terkait

Makin Populer Berkat Lovely Runner, Byeon Woo Seok Diserbu Fans di JIFF

58 detik lalu

Makin Populer Berkat Lovely Runner, Byeon Woo Seok Diserbu Fans di JIFF

Byeon Woo Seok sempat tidak fokus setelah berhadapan langsung dengan begitu banyak penggemarnya yang hadir di Jeonju International Film Festival.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

3 menit lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

4 menit lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

4 menit lalu

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

MA memvonis bebas hakim agung Gazalba Saleh di kasus suap. Kini ia menjalani sidang perdana di kasus gratifikasi dan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

6 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

9 menit lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

9 menit lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

12 menit lalu

Harga Tiket Pemandian Air Panas Gunung Pancar 2024 dan Jam Bukanya

Berlibur ke pemandian air panas Gunung Pancar bersama keluarga bisa menjadi opsi yang menarik. Ini harga tiket dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

14 menit lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya