Kepala Desa Tantang Warga Duel, Polisi Minta Mereka Berkelahi di Sel  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Januari 2011 17:36 WIB

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo
TEMPO Interaktif, Sumenep - Sambil menggendong anaknya, Yatina, salah satu warga miskin di Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendatangi balai desa setempat. Bersama puluhan ibu-ibu lainnya, Yatina membawa karung kosong bertuliskan Bulog, hendak menebus bantuan beras untuk warga miskin ke-13 yang mestinya sudah selesai didistribusikan Desember 2010.

"Kami butuh beras ini, tapi kok tidak juga dibagikan. Jadi kami inisiatif datang ke balai desa mau nebus," kata Yatina diamini warga lainnya, Rabu (19/1).

Puluhan warga miskin itu kecewa karena beras yang diharap ternyata tidak ada di balai desa. Padahal, Yatina dan warga miskin lain di Desa Marengan Laok sudah menyetorkan uang tebusan Rp 30 ribu kepada masing-masing ketua rukun tetangga. Tapi, beberapa hari lalu, ketua RT mengembalikan uang itu lagi kepada warganya karena beras untuk warga miskin ke-13 tidak ada. "Padahal kami ini mau beli, kok tidak ada," ujar Yatina.

Hilangnya jatah beras untuk warga miskin ke-13 itu dianggap tidak wajar. Wakil Ketua Badan Pertimbangan Desa Marengan Laok, Sahari, mengaku sempat mengikuti rapat dengan perangkat desa soal pembagian beras itu. Saat itu dia melihat, tumpukan beras ada di rumah kepada desa Marengan Laok Muhammad. "Kok sekarang bisa tidak ada," tuturnya.

Sahari juga mengkritik harga beras untuk rakyat miskin yang ditetapkan yaitu Rp 3 ribu per kilogram. Harga itu, lanjut dia, lebih mahal dari harga beras sebelumnya yang hanya Rp 1.600 perkilogram. Menurut dia, khusus untuk beras untuk warga miskin ke-13, perangkat desa boleh menaikkan harga beras karena tidak ada biaya operasional dari pemerintah sehingga biaya distribusi dibebankan kepada penerima manfaat beras itu.

Beberapa saat kemudian, Kepada Desa Marengan Laok Muhammad datang untuk menemui perwakilan warga yang meminta jatah beras. Namun saat pertemuan berlangsung, Muhammad bukannya memberikan penjelasan tapi malah menantang duel Sahari. Dia emosional ketika ditanya soal hilangnya beras untuk warga miskin tahap ke-13. "Ayo kita selesaikan di luar," kata Muhammad kepada Sahari.

Beruntung ketegangan itu tidak berlanjut setelah Kepala Kepolisian Sektor Kalianget Ajun Komisaris Suwandi mempersilakan keduanya berduel di dalam sel tahanan polsek. "Sudah jangan ribut, kalau mau berkelahi di sel polsek masih luas," ujar Suwandi.

Mendengar itu, Muhammad duduk kembali dan memberikan penjelasan. Dia mengatakan beras untuk rakyat miskin tahap ke-13 sudah ditebus dari gudang bulog, namun belum dibagikan karena pendistribusiannya berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yakni ditangani sendiri oleh perangkat desa dan tidak oleh bulog. "Raskin ke-13 bukan hak warga seperti biasanya, tergantung kades teknis pembagiannya. Yang pasti akan dibagikan," terang Muhammad.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.

Baca Selengkapnya

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.

Baca Selengkapnya

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.

Baca Selengkapnya

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.

Baca Selengkapnya