SBY Diminta Selaraskan Perbedaan di Setgab

Reporter

Editor

Selasa, 28 Desember 2010 09:09 WIB

Akbar Tanjung. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Jakarta - Eks Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung menilai Ketua Sekretariat Gabungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mampu menyelaraskan perbedaan pendapat dengan anggota Setgab yang lain.

"Seorang dirigen harus mampu menyelaraskan lagu yang berbeda-beda. Seorang dirigen juga harus proaktif dan jangan hanya membiarkan begitu saja," kata Akbar Tandjung usai Pelantikan PB HMI periode 2010-2012 di Tugu Proklamasi Jakarta, Senin 27 Desember 2010 malam.

Ia menilai perbedaan pendapat dengan anggota setgab lainnya adalah wajar karena tidak mungkin selalu menyamakan pendapat partai-partai yang lain.

"Golkar berkoalisi dengan partai-partai lain untuk mendukung Presiden SBY. Tetapi, bisa saja dalam perjalanannya ada perbedaan-perbedaan antara partai-partai itu mengenai berbagai isu," katanya.

Akbar mencontohkan soal "Parliamentary Threshold", Golkar ingin PT naik menjadi lima persen, Demokrat empat persen dan anggota setgab yang lain ada yang mengusulkan tiga persen. Begitu pun dengan kasus Bank Century, Golkar selalu berbeda pendapat dengan anggota Setgab yang lain.

Menanggapi soal kemungkinan koalisi antara Demokrat dengan PDIP, kata Akbar, kemungkinan itu sangat kecil karena PDIP memilih menjadi partai penyeimbang dan tetap tidak ingin bergabung di kabinet.

"Kalau memang ingin berada di luar pemerintahan, maka harus konsisten. Membangun kekuatan penyeimbang itu lebih terhormat sebagai partai. Tidak perlu lagi diajak-ajak untuk bergabung dalam pemerintahan," kata Akbar.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy menilai dominasi Partai Golkar dan Partai Demokrat dalam Sekretariat Gabungan Partai Pendukung Pemerintah sering kali mengganggu kinerja koalisi.

"Perbedaan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat membuat Setgab terombang-ambing karena tidak satu suara dan membuat partai-partai lainnya terjepit," katanya usai diskusi di Kantor Charta Politika, Jakarta, Senin.

Menurut dia, perlu evaluasi menyeluruh, terutama dalam hal komunikasi politik pada Setgab. Ia menambahkan, PPP tidak beraksud umemisahkan diri dari Setgab.

Dia mengatakan, Setgab perlu dikritik dan dievaluasi untuk mendorong kinerja koalisi yang lebih bagus dan sehat. "Jika selama ini terbentur-bentur ya Setgab ini kan masih eksperimentasi politik," katanya.

Ia menilai, koalisi yang terbentuk saat ini sangat cair dan Presiden SBY seringkali mengakomodasi banyak kepentingan politik.

"Presiden seorang yang sangat baik sehingga mengakomodasi semua kepentingan, sehingga hasilnya juga tak tentu arah," katanya.

WDA | ANT

Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

38 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya