TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dimyati Hartono mengatakan bahwa ia akan membentuk partai baru setelah keluar dari PDIP. Namun, rencana pendirian partai itu bukan alasan mendasar untuk keluar dari PDIP sekaligus dari DPR. Hal itu disampaikan Dimyati kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (11/2) pagi. Dimyati tetap enggan bercerita perihal alasan kemunduran dirinya. "Nanti saja setelah saya sampaikan ke Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata dia. Soal pengunduran dirinya itu, Dimyati mengaku telah membicarakan hal itu dengan sesepuh PDI Roeslan Abdulgani. "Saya jelaskan apa yang menjadi pemikiran saya untuk keluar. Dan selanjutnya, Alhamdulillah, beliau bisa mengerti," ia menjelaskan. Di tempat yang sama, Wakil Sekjen PDI P Pramono Anung Wibowo membenarkan bahwa pihaknya sudah mengetahui rencana pengunduran Dimyati dari PDI P. Namun, kata Pramono, pihaknya belum menerima secara resmi surat pengunduran Dimyati tersebut. Bila sudah diterima, PDIP akan membahasnya. "Kita bahas secara hati-hati, sama halnya ketika membahas soal pengunduran diri Sophaan Sophian," kata dia. Rapat DPP itu rencananya digelar Jumat (15/2). Pramono membantah pengunduran Dimyati itu disebabkan adanya konflik internal dalam tuuh PDIP. Yang terjadi, kata dia, hanyalah perbedaan keinginan sebagian anggota partai dengan aspirasi partai sendiri. Hal itu wajar sebagai suatu perkembangan dinamisasi persoalan politik di DPR atau di tuuh partai. "Hal itu mungkin yang membuat beberapa orang merasa tidak confinient (nyaman)," ujarnya. Ditanya kemungkinan pendirian partai baru oleh Dimyati akan melemahkan PDI P, Pramono mengatakan hal itu sepenuhnya tergantung dukungan dari rakyat. (Sam Cahyadi – Tempo News Room)
Berita terkait
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah
1 menit lalu
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.