Bandung Targetkan 20 Persen RW Mampu Kelola Sampah Mandiri
Reporter
Editor
Sabtu, 4 Desember 2010 14:53 WIB
Bandung Green and Clean di Bandung, Jawa Barat (4/12). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif , Bandung - Pemerintah Kota Bandung menargetkan 20 persen dari 1.557 Rukun Warga (RW) bisa melakukan pengomposan sampah secara mandiri. Pengomposan oleh sekitar 300 RW itu diharapkan mampu mengurangi debit sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir. ”Saat ini fasilitator kampanye sahabat sampah sudah ada di 200 rukun warga," ujar Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandung Ahmad Rekotomo seusai pemberian penghargaan Bandung Green and Clean, Sabtu (4/12).
Ahmad menjelaskan, pada akhir Desember ini untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, pemerintah akan berkampanye soal pengurangan dan pemakaian kembali kantong plastik. Sebab dari total sampah di kota Bandung hampir 30 persen merupakan sampah anorganik."Para retail moderen atau pasarpun akan dikampanyekan untuk mengurangi sampah plastik dan menggunakan bahan yang mudah terurai," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi menambahkan, dengan program Bandung Green and Clean ini paling tidak empat persen sampah rumah tangga sudah berkurang. Jumlah sampah rumah tangga yang diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah mencapai 1.800 ton. Edi mengatakan, sudah saatnya pemerintah dan pihak-pihak yang peduli sampah terus mengedukasi bahwa sampah merupakan sesuatu yang tidak harus dibuang. ”Mereka harus berpikir kalau sampah itu seharusnya bisa diolah lagi," ujar Edi.
Advertising
Advertising
Dia juga mengatakan, pemerintah kota terus melakukan penamaman pohon. Pemerintah mengklaim telah mencapai 20 ribu pohon dan pembuatan sekitar 12 ribu biopori yang disebar di seluruh wilayah kota. "Pemerintah akan mengeluarkan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah. Perdanya saat ini lagi dibahas.”
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.