Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

Reporter

Editor

Jumat, 3 Desember 2010 14:05 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang - Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Paul Mella hari ini (3/12) mengadukan Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) ke Polres Jakarta Timur karena menolak memulangkan 11 anak yang diduga korban trafficking.

"Mereka menolak melepaskan anak-anak itu untuk dipulangkan kembali ke TTS, sehingga saya laporkan ke Polres Jakarta Timur," kata Bupati Mella kepada Tempo.

Menurut dia, 11 anak tersebut dibawa dari Timor Tengah Selatan tanpa dokumen, apakah desa, kelurahan atau kecamatan, sehingga anak tersebut harus dibawa pulang kembali ke daerah asalnya. "Anak-anak itu harus dipulangkan, karena keberangkatan mereka ke Jakarta tanpa dokumen," katanya.

Awal pertemuan dengan yayasan tersebut, Rabu (1/12), lanjutnya, pihak yayasan menyetujui untuk melepaskan anak-anak itu untuk dipulangkan pada Jumat (3/12), sehingga Bupati telah membeli tiket pesawat untuk keberangkatan pada pukul 13.00 WIB.

Namun, kemudian pihak yayasan menolak memulangkan anak-anak tersebut, sehingga Bupati pun mengambil langkah hukum melaporkan yayasan tersebut ke Polres Jakarta Timur. "Tiketnya sudah saya beli. Tiket itu hangus, karena harusnya berangkat pukul 13.00 WIB," katanya.

Bupati Mella yang ketika diwawancarai berada di Polres Jakarta Timur mengaku tidak mengetahui alasan yayasan sehingga enggan melepaskan anak-anak itu untuk selanjutnya dipulangkan kembali ke daerah asalnya. "Saya minta Kapolres menanyakan alasan apa sehingga mereka menolak melepaskan anak-anak itu," katanya.

Selain ke Polres Jakarta Timur, Bupati mengaku telah melaporkan kasus ini ke anggota DPD dan DPR RI asal Nusa Tenggara Timur untuk memperjuangkan pemulangan anak-anak tersebut. "Saya sudah laporkan kasus ini ke Ketua Komisi III DPR-RI, Beny Harman, untuk selesaikan masalah ini," katanya.

Untuk diketahui, sebanyak 11 anak asal Timor Tengah Selatan diduga menjadi korban trafficking. Mereka diberangkatkan dari Bandara El Tari Kupang Kamis (25/11) malam menggunakan pesawat Batavia Air.

Mereka dibawa oleh seorang wanita bernama Manu. Anak-anak itu dijanjikan akan disekolahkan di Jakarta hingga kuliah dan mendapatkan pekerjaan.

YOHANES SEO

Berita terkait

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.

Baca Selengkapnya

Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

24 Februari 2012

Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

Seharusnya orang tua dan para guru yang perannya dipertanyakan.

Baca Selengkapnya

Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

24 Februari 2012

Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

Kalau polisi bersungguh-sungguh, pasti banyak yang bisa dibongkar.

Baca Selengkapnya

ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

24 Februari 2012

ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

Apapun yang diminta pelanggan, dia akan cari.

Baca Selengkapnya

Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

21 Februari 2012

Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Tersangka dan petugas yang menyamar telah menyepakati satu bayi seharga Rp 20 juta.

Baca Selengkapnya

Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

16 Juni 2011

Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

"Ia menikah terus untuk mendapatkan uang dari sponsor."

Baca Selengkapnya

Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

7 Maret 2011

Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

Jaringan yang terorganisir diduga mengendalikan pendistribusian anak-anak dan remaja ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

5 Desember 2010

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

Ketua Umum Komisi Nasional Hak Asasi Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mendesak polisi segera mengenakan pasal pidana kepada ikatan mahasiswa tersebut.

Baca Selengkapnya

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

28 November 2010

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

Sebanyak 12 anak usia SD dan SMP asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

10 November 2010

Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

Kelompok yang terorganisir mendatangkan anak dari berbagai daerah untuk dipekerjakan sebagai pengamen jalanan dan pengemis.

Baca Selengkapnya