TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Amerika Serikat, menyediakan dana bantuan darurat untuk Timor Barat senilai satu juta US dollar sejak September 2002. Bantuan melalui Badan Pembangunan Internasionalnya USAID dan mitra organisasinya CARE International ini digunakan untuk menyelamatkan jiwa dan mengentaskan penderitaan masyarakat karena rawan pangan. Demikian penjelasan yang disampaikan siaran pers dari Kedutaan Besar Amerika Serikat yang diterima Tempo News Room, Rabu (12/2). Dalam siaran tersebut, gangguan El Nino pada tahun lalu menyebabkan kondisi cuaca yang lebih kering di Indonesia, terutama di pulau-pulau di bagian timur dan gambaran yang suram bagi musim tanam kali ini. Laporan-laporan tentang tingginya tingkat kekurangan gizi berdatangan dari sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur, sehingga menimbulkan keprihatinan tentang darurat keamanan pangan. Laporan pantauan CARE International sejak Desember 2002 menunjukkan bahwa tingkat kekurangan gizi naik dengan cepat. Di daerah-daerah tertentu, tingkat-tingkat Kekurangan Gizi Akut (GAM) naik dari 16,3 persen pada bulan September 2002 menjadi 21,2 persen pada bulan Desember 2002 dan kasus kekurangan gizi gawat meningkat dari 7,7 persen menjadi 8,1 persen. Berdasarkan garis besar WHO, GAM yang lebih tinggi dari 15 persen berarti situasi itu sudah meningkat ke bencana gawat. Dengan dana dari USAID, CARE International tengah melaksanakan program terapi pemberian pangan di daerah-daerah yang rawan pangan di Timor Barat. Dua Pusat Terapi Pemberian Pangan (TFC) sudah didirikan di Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, masing-masing menyediakan perawatan 24 jam bagi sampai sebanyak 20 anak-anak yang paling menderita. Sejumlah TFC lain juga sudah didirikan agar bisa menjangkau 4.000 anak-anak lain yang berisiko. Pusat-pusat pemberian pangan ini menyediakan perawatan gizi kepada anak-anak yang menderita kekurangan gizi berat langsung di desa mereka, sehingga keluarga mereka tidak perlu dipisahkan agar dapat merawat anak-anak yang sangat kekurangan gizi itu. Anak-anak yang setiap hari menerima makanan yang diperkaya dan berenergi tinggi diawasi, ditimbang dan dipantau secara medis, sedangkan para ibu menerima instruksi khusus cara memberi makan kepada anak mereka serta informasi tentang kebersihan dan kesehatan. Karena malaria bertanggung jawab atas 25 persen kematian di Timor Barat, terutama para anak balita, maka CARE juga membagikan kelambu kepada para ibu dan melatih mereka cara menggunakan dan merawatnya. Program ini baru merupakan sebagian dari bantuan kemanusiaan dan pembangunan bagi Indonesia dari Pemerintah AS melalui USAID setiap tahun dengan total nilai lebih dari US $130 juta. D.A Candraningrum-TNR
Berita terkait
Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar
5 menit lalu
Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar
Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia
36 menit lalu
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia
Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.