Warga Yogya Tak Puas dengan Pidato SBY

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 18:25 WIB

Perwakilan warga Yogya yang terdiri dari paguyuban dukuh "Semar Sembogo", paguyuban lurah "Ismoyo", dsb membawa berbagai spanduk saat berunjuk rasa di gedung DPRD Provinsi DIY, Yogyakarta, Rabu (1/12). Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera meminta maaf kepada rakyat DIY atas pernyataannya soal monarki dalam bingkai negara demokrasi beberapa waktu lalu. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Berbagai elemen masyarakat Yogyakarta mengaku tak puas dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai normatif, serta tidak menjelaskan dengan gamblang soal penetapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang diinginkan masyarakat. Masyarakat juga kecewa lantaran Presiden tak meminta maaf atas komentarnya soal monarki di Yogyakarta.

“Pidatonya normatif, tidak mengarah ke suatu putusan, semestinya Presiden bisa mengarahkan ke penetapan,” kata Ketua Paguyuban Dukuh Se-DIY (Semar Sembogo), Sukiman Hadi Wijoyo kepada wartawan di Posko Gentaraja, Kamis, 2 Deember 2010.

Posko Gentaraja secara khusus menonton pidato Presiden yang menjelaskan tentang keistimewaan DIY. Suasana riuh terjadi ketika SBY menjelaskan pidatonya. Kadang berupa lelucon, kadang bernada sinis.

Menurut Sukiman, soal penetapan itulah yang amat ditunggu-tunggu masyarakat Yogyakarta. Sukiman melihat, upaya SBY memperpanjang jabatan Gubernur hingga lima tahun ke depan sebagai bentuk cuci tangan. “Lima tahun lagi kan, SBY sudah tidak jadi presiden lagi, setelah itu bagaimana,” katanya. Ia juga menyayangkan Presiden tak meminta maaf kepada rakyat soal pernyataannya soal monarki.

Sekretaris Jenderal Gentaraja, Aji Bantjono mengatakan seharusnya Presiden meminta maaf atas pernyatannya yang menginggung warga Yogyakarta soal monarki. “Sayangnya beliau tak kesatria meminta maaf kepada rakyat Yogyakarta, padahal itu yang kami tunggu,” katanya.

Sedangkan adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Joyokusuma enggan berkomentar soal tidak adanya permintaan maaf dari Presiden. “Wah untuk itu saya tidak berkomentar saja,” katanya. Atas pidato itu, Joyokusumo mengucapkan terima kasih. Hanya saja, dia berpesan kepada pembantu presiden agar tak keliru mengeluarkan pernyataan yang bisa memancing emosi masyarakat.

Adapun Forum Komunikasi Seniman Tradisi DIY dan Merti Nusantara DIY mengatakan pidato Presiden tak membuat masyarakat menemukan solusi yang tepat, terukur, dan menentramkan warga. “Presiden justru memperlebar dan mengaburkan aspirasi rakyat Yogja yang sudah sangat jelas,” kata Bondan Nusantara, Wakil Sekjen Merti Nusantara.

BERNADA RURIT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya