Syekh Puji Divonis Empat Tahun, Dua Istrinya Menangis

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2010 19:31 WIB

Pujianto alias Syekh Puji dijemput paksa polisi dan dimasukkan ke sel tahanan Kepolisan Wilayah Kota Besar Semarang, Selasa (14/7). Penjemputan ini sempat mendapat perlawanan dari ratusan santri dan menyandera mobil polisi. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Semarang - Vonis empat tahun penjara yang diberikan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang kepada Pujiono atau Syekh Puji membuat dua istrinya menangis terisak-isak. Ummi Hani dan Lutviana Ulfa, dua istri Syekh Puji, langsung menutup muka sambil sesenggukan begitu Ketua Majelis Hakim Hari Mulyanto membacakan vonis empat tahun penjara.

Mereka berdua yang memakai pakaian serba putih seperti tak kuasa menahan emosi dan kesal saat suaminya dijatuhi vonis empat tahun penjara juga denda Rp 60 juta. Usai sidang, Syekh Puji enggan menanggapi pertanyaan para wartawan. Mereka langsung menuju mobil Honda CRV.

Pada saat persidangan, Syekh Puji menyatakan akan mengajukan banding atas vonis hakim. Usai pembacaan vonis yang dibacakan hakim, Syekh Puji langsung berkonsultasi dengan penasehat hukumnya, OC Kaligis. Mereka terlihat berdiskusi, lalu Kaligis menyatakan: "Kami banding yang mulia," kata dia.

Pengacara asal Ibukota Jakarta itu berharap segera mendapat salinan putusan agar bisa dipelajari guna materi banding. Sedangkan Jaksa penuntut umum Suningsih mengatakan pikir-pikir atas keputusan hakim.

Sebelumnya, Majelis Hakim yang diketuai Hari Mulyanto menyatakan berdasarkan pemeriksaan bukti dan saksi, Pujiono terbukti melakukan unsur tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau bujuk rayu untuk melakukan persetubuhan sebagaimana termaktub dalam Pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pujiono akhirnya divonis empat tahun penjara dan denda Rp 60 juta.

Vonis ini lebih rendah dibanding tuntutan jaksa enam tahun penjara dan denda Rp 60 juta. Selain kurungan dan denda, terdakwa juga diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 2.500.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

34 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

50 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

59 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya